NasionalOpiniPolitik

Menelisik Motif Pendirian Sekretariat Bersama Gerindra-PKB disamping Rumah Wapres KH. Ma’ruf Amin

Penulis: Yusmar Abdillah

Faktor kebetulan memang kadang bisa saja terjadi dalam hal apapun, namun dalam politik faktor kebetulan ini perbandingan adalah satu berbanding seribu, bahkan mungkin satu berbanding satu juta, apalagi kita kerap mendengar istilah dalam politik yang dinamakan “grand desain” atas peristiwa tertentu sehingga terkesan semua yang terjadi dalam politik itu seolah-olah seperti sudah diatur sedemikian rupa dan mengesampingkan faktor kebetulan itu sendiri.

Hal ini tentu sangat wajar, karena perjuangan politik adalah ajang adu strategi untuk mendapatkan kekuasaan, termasuk juga apa yang terjadi beberapa waktu lalu, dikala Gerindra dan PKB meresmikan kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB.

Tujuan secara politisnya tentu saja sudah tidak diragukan lagi yaitu untuk memenangkan pemilu 2024 dan menjadikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Indonesia.

Terlepas dari itu semua, ada hal yang cukup menggelitik rasa penasaran saya yang berkaitan dengan Sekber Gerindra-PKB ini, salah satunya adalah tentang penentuan lokasi kantor Sekber tersebut.

Tentunya ini sangat penting, selain untuk memudahkan koordinasi saat bekerja, pemilihan lokasi juga akan membawa dampak besar kedepannya, termasuk tentang menjaga keamanan dan kerahasian semua yang terkait dengan kegiatan strategi pemenangan pilpres kedepan.

Demi menghilangkan dahaga rasa penasaran ini, saya mencoba mendatangi langsung ke lokasi Sekber Gerindra-PKB. Dengan mengandalkan pencarian melalui google map, akhirnya saya berangkat dari pojok selatan Jakarta menggunakan motor Honda Vario (lawas) dan akhirnya alhamdulilah sampai ditempat tujuan. 

Kantor Sekber Gerindra-PKB ini terletak di Jalan Ki Mangusarkoro Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat. Sekilas memang tidak ada yang istimewa mengingat lokasi ini sudah dikenal merupakan kawasan elit di Jakarta. Namun yang menjadikan rasa penasaran ini adalah letak dari kantor ini justru bersebelahan dengan Rumah Dinas Wakil Presiden Indonesia, KH. Ma’ruf Amin.

Kita bernostalgia sedikit, tentang bagaimana kiprah Pak Maaruf Amin sebelum menjadi Wakil Presiden RI, Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Wapres adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-7, Rais ‘Aam Nahdatul Ulama ke-10. selain itu beliau juga pernah menjadi bagian dari PKB era 1998-2006, dan yang paling pentingnya adalah beliau merupakan salah satu tokoh NU besar di republik ini.

Disamping itu beberapa waktu kebelakang juga tengah terjadi berbagai peristiwa politik yang cukup menyita perhatian publik, dimana Presiden Jokowi menyatakan dukungan terbukanya atas pencapresan Menhan Prabowo Subianto dalam pilpres 2024.

Dukungan terbuka yang dinyatakan Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya menjadi Presiden Indonesia bukan hanya sekali, menurut catatan saya, Presiden Jokowi menyatakan dukungan tersebut dalam 3 pertemuan. 

Pernyataan yang pertama pada kegiatan Indo Defence, dimomen tersebut Presiden Jokowi saat menggelar konfresi pers mengatakan “Sudah sejak awal, kok restu-restu, Sejak awal saya menyampaikan mendukung beliau,”. dimomen tersebut juga Jokowi menambahkan terlalu sering berbincang dengan Prabowo Subianto.

Selengkapnya: Jokowi: Sejak Awal Saya mendukung Prabowo

Pernyataan kedua Presiden Jokowi dilontarkan ketika berbicara dalam acara peringatan hari ulang tahun Partai Perindo. Jokowi mengatakan, bisa jadi pada Pilpres 2024 justru Prabowo bakal keluar sebagai pemenang dan terpilih sebagai presiden. “Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ungkap Jokowi.

Selengkapnya: Jokowi Cerita Dua Kali Menang Pilpres: Setelah Ini Jatahnya Pak Prabowo

Pernyataan terakhir diucapkan saat Presiden Jokowi melakukan keterangan pers usai meninjau Asrama Mahasiswa Nusantara. “Tadi sudah saya sampaikan, sudah saya cek ke Pak Prabowo apakah beliau memiliki kerutan di wajahnya, ternyata punya,” saat diwawancara. Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan Prabowo jiga memiliki rambut yang berwarna putih. Meski hanya sebagian, seperti apa yang ia sampaikan mengenai kriteria pemimpin bangsa.

Selengkapnya: Keterangan Pers Presiden Jokowi usai Meninjau Asrama Mahasiswa Nusantara, Surabaya, 29 November 2022

Kesimpulannya pencapresan pak Prabowo kali ini betul-betul disiapkan dengan sangat matang, dimulai dari keberhasilan mendapatkan dukungan terbuka dari Presiden Jokowi, Bermarkas disebelah Rumah Dinas Wapres, Berkoalisi dengan PKB yang dikenal jaringan Nahdatul Ulamanya, Apakah ini kebetulan belaka atau memang ada misteri politik lain ? “wallahu alam” mungkin hanya Tuhan dan para elit dua parpol ini yang punya jawaban pastinya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close