BIMATA.ID, Jakarta- Sejumlah mahasiswa dan santri menggelar aksi damai terkait dengan pembakaran Al-Qur’an yang lakukan oleh politikus sayap kanan Denmark Garis Keras, Rasmus Paludan memicu gelombang kecaman. Salah satunya di depan Gedung DPRD Pamekasan, Madura, pada Senin (30/1/2023).
Rencananya massa akan menggelar aksi damai bela Al-Qur’an di kantor DPRD Pamekasan. Mereka mengutuk keras tindakan pembakaran Al-Qur’an tersebut.
Dari pantauan para awak media, massa sudah berkumpul di area monumen Arek Lancor sekitar pukul 09.40 WIB. Mereka datang menggunakan truk dengan membentangkan sejumlah poster bertuliskan protes dan kecaman.
Baca juga : Anggota DPRD SUMUT: Emak-Emak Loyal ke Prabowo
Dalam berita yang beredar, aksi damai bela Al-Qur’an tersebut diikuti sejumlah kelompok. Mulai dari Ikatan Keluarga Tahfidz Alumni Banyuanyar (IKTAB), Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB), Dewan Eksekutif Mahasiswa STAI Darul Ulum Banyuanyar, serta beberapa kelompok mahasiswa.
Lain dari pada itu, para petugas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Brimob disiagakan untuk menjaga ketat aksi tersebut.
Selengkapnya : Prabowo Dicium Emak-Emak di Medan
Kepala Bagian Polisi Resor (Kabag Polres) Pamekasan, Kompol Bambang H menjelaskan, bahwa polisi telah menerima surat pemberitahuan demo tersebut. Total ada 500 orang yang akan mengikuti unjuk rasa.
“Surat pemberitahuan demo sudah masuk, izinnya ada di Kasat Intel ya,” ujar Bambang.
Sebelumnya : Prabowo Subianto Masih Idola Emak-Emak
Bambang berharap kepada para pendemo agar bisa menyampaikan aspirasi dengan baik dan tertib. Polisi juga sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi seperti TNI, Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan Dinas Perhubungan guna mengamankan unjuk rasa tersebut.
“Untuk jumlah personil yang disiagakan ada 168 polisi,10 Pol PP,10 Dishub, dan Brimob satu kompi” tutupnya.