BIMATA.ID, Jakarta- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menetapkan rencana pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) sebagai upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah setempat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menjelaskan, pembangunan MRT di daerah aglomerasi Surabaya Raya, antara Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Gresik sampai daerah lain, dan akan bekerja sama dengan Japan International Coorporation Agency (JICA).
“JICA telah melakukan survei awal pelaksanaan pembangunan MRT di Kota Surabaya. Laporan yang saya terima kemarin segera masuk pada tahap feasibility studies,” ujarnya, hal ini dikutip melalui detik.com, pada Kamis (26/01/2023)
Baca juga : Prabowo Subianto dan Gibran Didoakan Netizen
Khofifah menyampaikan, keberadaan MRT merupakan upaya pemprov memberikan pelayanan transportasi publik yang cepat, aman dan nyaman guna mengurai kemacetan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik..
“Terutama untuk mengurai titik-titik kemacetan di wilayah aglomerasi Surabaya yang akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih signifikan,” jelasnya.
Artikel terkait : Melihat Keakraban Prabowo Subianto Dengan Gibran di Dunia Medsos
Selain itu, Khofifah juga menyatakan, untuk mengurai kemacetan di Kota Surabaya membutuhkan integrasi dengan kawasan lain. Dirinya memberikan contoh seperti, pembangunan MRT bisa dimulai dari pintu masuk Surabaya yang terhubung sejak di Bundaran Waru sebagai pertemuan dari titik antara Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang.
Menurutnya, pembangunan MRT merupakan proyek yang membutuhkan investasi hingga pendanaan yang tidak murah, meski telah dirancang menggunakan pembiayaan dengan skema kerjasama pemerintah badan usaha (KPBU).
Selengkapnya : Kunjungan Prabowo ke Solo Disambut Langsung Oleh Gibran
“Oleh karenanya, seluruh perencanaan harus dilakukan dengan maksimal agar transportasi publik bisa terintegrasi dan memberikan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur,” tutupnya.
ML/FID
