BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Komisi VIIDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Sugeng Suparwoto menyambut baik dengan rencana Amerika Serikat (AS) yang ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang nuklir, terutama untuk pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Sugeng mengatakan, dimasa yang akan datang Indonesia akan membutuhkan energi yang cukup besar, sebab jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 6%, berarti Indonesia butuh 1,5 kali peningkatan energi yang dibutuhkan.
Sambungnya, bahwa kerja sama yang tengah dijajaki salah satunya adalah untuk pengembangan nuklir di daerah Kalimantan Barat dengan nilai US$9 juta. Disebabkan Daerah Kalimantan Barat sudah tersedia uranium sebagai bahan baku utama nuklir.
Baca Juga : Presiden Jokowi Disambut Menhan Prabowo Saat Hadiri Rapim Kemenhan
“Hari ini Komisi VII DPR menerima delegasi dari Amerika Serikat, yang tujuan utamanya menjelaskan rencana kerja sama yang ditawarkannya kepada Indonesia, dalam bidang tenaga nuklir,” ungkap Sugeng seusai menerima delegasi Amerika Serikat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/01/2023).
Tambahnya, Indonesia juga perlu energi bersih dengan telah menandatangani Paris Agreement. Diketahui, bahkan Indonesia juga sudah mencanangkan net zero emission di tahun 2060, dimana bauran energi nuklir masuk di dalamnya.
Pada kesempatan itu, Sugeng mengatakan bahwa selama ini masyarakat memandang nuklir sebagai ancaman dalam bentuk bom yang mengerikan, padahal kenyataannya, nuklir menjadi salah satu sumber energi yang dibutuhkan semua negara di dunia yang termasuk Indonesia didalamnya.
Oleh karena itu, pemahaman bagi masyarakat terhadap nuklir perlu diluruskan, sebab, Indonesia telah menggunakan nuklir sejak lama sudah menjadi kebutuhan dan keperluan untuk medis hingga pertanian.(FAR)
Lihat Juga : Gerindra Ungkap Alasan Pemilih Prabowo Loyal Dukung Prabowo