BIMATA.ID, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ada sebuah harapan untuk ekonomi Indonesia pada tahun ini. Meski, bukan berarti kuat terhadap terjadi resesinya dunia.
Diketahui, goncangnya perekonomian dan ancaman resesi dunia pada tahun ini bisa dibilang sangat mengkhawatirkan dan menjadi penentu pertumbuhan ekonomi yang khususnya di indonesia.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Ingatkan Persatuan ke Masyarakat Medan
“Kami bagus dalam mengelola (perekonomian) di dalam negeri, tetapi kami tidak kebal terhadap turbulensi global,” ungkapnya dalam kegiatan Bank Indonesia Annual Investment Forum 2023, Kamis (26/01/2023).
Dia menjelaskan, banyaknya rintangan pada perekonomian pada tahun ini, seperti halnya, Inflasi, suku bangsa, serta nilai tukar, namun untuk Indonesia tantangan ini berhasil dilalui dengan baik.
Mengenai Inflasi, Indonesia berhasil dalam menjaga agar tidak terlalu melonjak lebih tinggi, sebab, tercermin dari realisasi inflasi Tanah Air meski di atas 4%, namun, lebih baik dibandingkan banyaknya negara yang terdampak Inflasi.
BACA JUGA: Seperti Gibran, Bobby Juga Cium Tangan Prabowo
Sebagai contoh, Inflasi Amerika Serikat (AS) yang diketahui biasanya berada di level 2%, lalu melonjak kenaikan menjadi di atas 8%. Begitu juga dengan negara Eropa lainnya, sehingga kenaikan suku bunga menjadi senjata untuk menekan inflasi ini.
Selain itu, berbagai bank sentral dunia, termasuk Indonesia mau tidak mau harus menaikkan suku bunga untuk menahan laju inflasi. Diinformasikan Indonesia sendiri sudah menaikkan suku bunga 225% sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023.
“Jadi saya ditetapkan sebagai Gubernur BI dan saya bekerja sama dengan teman saya Sri Mulyani untuk mengelola ekonomi dengan lebih baik, menstabilkan ekonomi dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,” pungkasnya.
BACA JUGA: Prabowo Makan Malam Bareng Walikota Medan, Dzikir dan Bagi-Bagi Motor ke Kodam I Bukit Barisan
Mengenai hal tersebut, Gubernur BI memperkirakan laju perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh sesuai target sasaran pada 2023, yakni 4,5 s/d 5,3%. Kemudian, akan naik menjadi 4,7 s/d 5,5% pada 2023.
(Fikri)