BIMATA.ID,Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto Djojohadikusumo (PSD) menghadiri syukuran HUT ke-66 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Gedung Pierre Tendean Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kamis, 5 Januari 2022.
Di acara itu Prabowo mengatakan, sebagai mantan tentara dirinya tetaplah junior dan anak buah jika di hadapkan dengan para senior.
“Di tentara ini ada sesuatu yang disebut jiwa korsa, jadi sesuatu hubungan kejiwaan, sekali panglima, selamanya panglima, sekalinya komandan, selamanya senior, sekali senior, selamanya senior. Jadi kalau saya berhadapan dengan senior-senior saya ya tetap anak buah junior,” kata Prabowo.
Walaupun demikian, lanjutnya hal ini adalah tradisi yang baik jadi tidak perlu dimasalahkan karena menurutnya kepemimpinan di tentara itu lain dari manajemen.
“Manajemen dalam kehidupan sehari-hari itu ada pamrih yang dijanjikan, di perusahaan-perusahaan seseorang bekerja dengan baik dapat gaji yang baik, semakin kinerjanya baik ditambah bonus,” papar ketua umum (Ketum) Partai Gerindra ini.
“Sementara itu kalau kita hadapi pertempuran, taruhannya adalah nyawa, jadi seorang panglima, seorang komandan, seorang pemimpin yang berhasil mengajak anak buahnya menghadapi maut, itu tidak bisa kita lupa begitu saja,” sambung Prabowo Subianto.
Dalam tradisi jiwa korsa, kata Prabowo sebagai pejuang sebagai tentara sejak muda sudah diteken siap mati untuk negara. Oleh karena itu, harta tentara yang paling mahal adalah jiwa.
“Sejak usia muda kita siap untuk menyerahkan nyawa kita untuk kebesaran kejayaan kemerdekaan bangsa ini. Jadi, masalah jiwa ini masalah kejiwaan ini tidak bisa dianggap sepele. Kita pernah berjuang bersama,” ujarnya.
“Yang hadir di ruangan ini semua senior-senior kita, rekan-rekan kita, kita pernah berjuang bersama karena itu kita bangga dan kita hormat kepada senior-senior kita, kita hormat kepada semua veteran-veteran yang masih hidup,” ucap pria yang akrab disapa 08 itu.
“Semangatnya masih menyala-nyala. Ada pepatah old soldiers never die, they just fade away, dan kalau di Indonesia perlu dikembangkan sedikit, Indonesian old soldiers never die and they never fade away,” tutup Prabowo.
(Usman/Bagus)