Dede Yusuf Dukung Kolaborasi KADIN dan HIPMI Dengan Perguruan Tinggi

18 Januari 2023

BIMATA.ID, Jakarta- Wakil ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Dede Yusuf menyampaikan dukungannya atas kolaborasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dengan perguruan tinggi untuk mengatasi persoalan penyerapan tenaga. Dikarenakan, terjadinya ketimpangan antara jumlah pencari kerja lulusan perguruan tinggi dengan penyerapan tenaga kerja, khususnya di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Hal tersebut diketahui, saat dirinya sedang memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada, Selasa 17 Januari 2023.

Dalam rapat itu Dede Yusuf menyatakan, bahwa Komisi X mendukung KADIN dan HIPMI untuk terus melakukan kolaborasi bersama perguruan tinggi guna menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan serta keterampilan dalam dunia usaha dan industri..

Selengkapnya : Kiky Saputri Undang Menteri Prabowo Subianto ke Pernikahannya: Batal Deh Punya Calon Ibu Negara

“Komisi X DPR RI mendukung KADIN dan HIPMI untuk terus melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menghadapi dunia usaha dan dunia industri (DUDI),”kata Dede Yusuf, hal ini dikutip melalui website resmi Parlementaria dpr.go.id pada, Rabu (18/01/2023).

Selain itu, dirinya juga mengucapkan, KADIN mengusulkan pengembangan kewirausahaan sebagai salah satu solusi mengatasi celah penyerapan tenaga kerja di bidang industri.

Simak juga : Roadshow di Jabar, Sekjen PAPERA: Yuk Bismillah Jadikan Pak Prabowo Presiden!

Melihat potensi perekonomian yang besar dari sektor wirausaha dan peluang-peluang yang terbuka, dia pun menyayangkan minimnya pendidikan kewirausahaan yang diberikan dalam lingkungan kampus.

“KADIN tadi mengusulkan harus dikembangkan zona baru, yaitu menjadi wirausahawan. Karena wirausahawan ini penyumbang GDP kita yang terbesar. Hampir 60 persen GDP kita adalah dari sektor usaha, di mana 90 persen nya atau lebih dari sektor UMKM. Artinya peluang menjadi wirausaha juga sangat terbuka. Namun kan di kampus jarang sekali diberikan pendidikan-pendidikan tentang kewirausahaan,” tutupnya.