BMKG Melakukan Modifikasi Cuaca saat Puncak Musim Hujan
BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, puncak musim hujan di Provinsi Jawa Tengah akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2023.
“Selain hujan, wilayah Jateng juga berpotensi mengalami gelombang tinggi dan angin,”katanya, Selasa (03/01/2022).
Sementara itu, terkait potensi hujan lebat, Sejak Minggu (1/1), BNPB bersama BMKG telah mengoperasikan pesawat Casa TNI untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jawa Tengah.
Dengan dilakukannya TMC di atas Laut Jawa menggunakan pesawat sehingga awan-awan dipaksa menurunkan hujannya sebelum memasuki wilayah Jawa Tengah BMKG juga mengakui, pihaknya memang tidak bisa mencegah terjadinya hujan.
“Namun harapannya dapat mengurangi intensitas hujan yang tadinya lebat menjadi sedang, dan sedang menjadi ringan,” ucapnya.
Sementara Kepala BNPB Letjen Suharyanto pun memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan darurat bencana banjir yang melanda wilayahnya. Total bantuan sebesar Rp 4,25 miliar.
Bantuan untuk penanganan darurat ini diberikan kepada 13 wilayah administrasi tingkat kabupaten dan kota, dengan total Rp 3,25 miliar.
Masing-masing wilayah mendapatkan bantuan sebesar Rp 250 juta. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan bantuan sebesar Rp 1 miliar.
Bantuan tersebut untuk mendukung operasional penanganan darurat di wilayah terdampak.
Dalam kesempatan yang sama, BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dengan total senilai Rp 1,5 miliar kepada wilayah terdampak, Dengan rincian Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes masing-masing Rp 100 juta.
Selanjutnya, masing-masing Rp 150 juta untuk Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan terakhir sebesar Rp 200 juta untuk Kota Semarang yang memiliki dampak paling luas.