BeritaBisnisEkonomiEnergiPolitikRegionalUmum

Antrean SPBU Makin Parah, Anggota DPRA Minta Pemerintah Cari Solusi

BIMATA.ID, Aceh- Antrean kendaraan untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi jenis Pertalite dan Biosolar pada hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di semua kabupaten/kota di Aceh, makin parah.

Kondisi itu sudah mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan menimbulkan kemacetan yang cukup parah.

Sebab, sebagian badan jalan di depan SPBU sudah dipenuhi oleh deretan kendaraan yang antre BBM.

Amatan Serambi, dalam beberapa waktu terakhir, setiap hari hampir semua SPBU di Banda Aceh dan Aceh Besar ada antrean kendaraan untuk mengisi BBM subsidi.

Seperti di SPBU Lueng Bata, Lambhuk, Batoh, Simpang Jam, Lamnyong, Simpang Dodik, Ulee Lheue, Pagar Air, Lamsayuen, Aneuk Galong, Lampanah (Indrapuri), dan SPBU Saree.

Sementara di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, antrean kendaraan untuk mengisi BBM subsidi antara lain terjadi di SPBU Gintong (Grong-Grong), Pulo Pisang, Kota Sigli, Bambi, Beureunuen, Blang Malu, Meurah Dua, Paru, dan SPBU Ulee Gle, Sedangkan di Kabupaten Bireuen, kendaraan yang antre untuk mengisi BBM antara lain terjadi di SPBU Cot Gapu, Reuleut, Juli Cot Meurak, Paya Meuneng, dan SPBU Gandapura Simpang Leubu, Kondisi hampir sama juga terjadi pada sejumlah SPBU di kabupaten/kota lain di seluruh Aceh.

Setelah stok Petalite dan Biosolar di SPBU tertentu habis, maka antrean kendaraan pun hilang dan kondisi SPBU dimaksud langsung legang atau normal kembali seperti biasa.

Karena sebagian jalan di sekitar SPBU sudah dipenuhi kendaraan yang antre BBM, kondisi itu sangat berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Sebab, di jalur jalan yang tersisa, kendaraan yang melintas terus berupaya saling mendahului atau jarang ada yang mau mengalah.

Di semua SPBU yang ada kendaraan antre BBM, jalannya selalu macet.

Menanggapi kondisi itu, Anggota Komisi III DPRA, Muchlis Zulkifli ST, meminta Pemerintah Aceh melalui dinas terkait, PT Pertamina (Persero), dan pihak terkait lainnya agar segera mencari solusi agar masalah tersebut dapat teratasi.

“ Antrean kendaraan untuk mengisi BBM subsidi pada hampir semua SPBU di seluruh Aceh, harus segera dicarikan solusinya.

Pemerintah Aceh melalui dinas terkait bersama Pertamina dan pihak terkait lain harus cepat membahas masalah ini,” ungkap Anggota DPRA dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Menurut Muchlis, antrean berbagai jenis kendaraan untuk mengisi BBM di SPBU yang cukup panjang juga mengganggu dan bisa mematikan tempat usaha masyarakat.

“Sebab, antrean kendaraan tersebut tak jarang menutup akses ke toko-toko atau kedai-kedai yang ada di sekitar SPBU,” timpal pria yang akrab disapa Ngoh, ini Setelah pemerintah memutuskan BBM jenis Premiun tak lagi dijual di pasaran beberapa waktu lalu dan diikuti dengan kenaikan harga BBM jenis lain (Pertamax, Pertalite, Biosolar, dan lain-lain), menurut Ngoh Muchlis, seharusnya antrean kendaraan untuk mengisi BBM di SPBU tidak terjadi lagi.

Kalau antrean kendaraan itu terjadi gara-gara kuota BBM subsidi (Pertalite dan Biosolar) tidak cukup atau tak sesuai dengan kebutuhan, lanjut dia, maka Pertamina harus segera menambah kuota kedua jenis BBM subsidi tersebut untuk Aceh.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close