BIMATA.ID, Bali – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Ma’ruf Amin menegaskan, teroris bukan Islam.
Pun, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) RI ini mengapresiasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri yang berhasil menangkap 11 terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Wapres Ma’ruf menyampaikan, teroris merupakan aksi yang bertolak belakang dengan ajaran Islam dan agama-agama lainnya, serta tidak sesuai dengan nilai kebangsaan. Sehingga, harus dihukum karena melanggar aturan.
“Teroris itu bukan Islam sudah jelas, teroris itu melanggar nilai-nilai keislaman, membunuh apa itu, semua, itu bukan Islam,” ujarnya, usai membuka Konferensi Islam Tingkat Asean ke-2 di Hotel Hilton, Badung, Nusa Dua, Bali, Kamis (22/12/2022).
Kemudian, Wapres Ma’ruf menuturkan, masyarakat yang terpapar terorisme harus diluruskan pemahamannya. Apalagi, aksi itu dilandaskan pada pemahaman pribadi yang menafsirkan ajaran agama secara mandiri.
Sehingga, Wapres Ma’ruf meminta agar cara berpikir oknum tersebut dikembalikan sesuai dengan ajaran agama.
“Oleh sebab itu, kembali lagi fokus saat ini bagaimana agar kita dapat mengembalikan umat Islam itu berpikir sesuai dengan ajaran Islam yang benar, meluruskan pemahamannya itu,” tutur mantan Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama (NU) ini.
“Dan atas tindakan kriminalnya itu ditegakkan hukum sesuai hukum yang kita punya, karena dia telah melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Kemudian, pemahaman agamanya diluruskan, dibetulkan sesuai ajaran Islam yang benar,” imbuh Wapres Ma’ruf.
[MBN]