BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggelar Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) untuk memperkuat dan memperluas kesinambungan usaha perkebunan melalui pengembangan bioindustry dan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya pelaku usaha perkebunan.
Bunex merupakan pameran perkebunan perdana yang direncanakan akan diselenggarakan secara rutin setiap satu tahun sekali. Ini sebagai bentuk upaya menunjukkan keberhasilan yang telah dilakukan insan perkebunan selama ini.
Mentan menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) ke depan akan dihadapkan berbagai tantangan, baik nasional maupun global. Dia mengingatkan semua pihak Kementan agar tanggap dengan cepat, segera antisipasi dan direspons secara kritis, kreatif, dan inovatif.
Kementerian Pertanian harus sigap, senantiasa menjadi learning organization dan bersifat adaptif, membangun kekuatan untuk menjawab tantangan perubahan, menyusun strategi transformasi untuk masa yang akan datang.
“Bunex menjadi salah satu sarana pengembangan pertanian khususnya perkebunan Indonesia yang Maju Mandiri dan Modern, menyediakan sarana promosi bagi wirausaha di sub sektor perkebunan, memotivasi agar menjadi pekebun Indonesia yang tangguh, unggul, dan mampu bersaing secara lokal maupun global, serta menyediakan ruang kolaborasi dan sinergi bagi Pekebun Indonesia untuk saling berinteraksi, bekerjasama, dan berinovasi,” ujar Mentan saat membuka acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) dalam rangka Peringatan Hari Perkebunan ke-65 tahun ini, di JCC Hall B Senayan Jakarta (21/12/2022).
Mentan menegaskan bahwa Bunex ini juga sebagai upaya memotivasi dan mendorong semangat insan perkebunan untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing perkebunan bersaing di level global.
“Saya berharap, dengan adanya Bunex ini dapat menciptakan ruang dalam berinteraksi, bekerja sama dan berinovasi bagi seluruh peserta dan segenap stakeholder perkebunan di Indonesia yang hadir, untuk mewujudkan keselarasan dalam kegiatan kewirausahaan di subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis dan terus berkembang. Ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada para petani/pekebun di Indonesia dan menjadi pemacu semangat dan motivasi dalam mengambil peranan untuk pemulihan ekonomi nasional,” harap Mentan.
Sejauh ini, sektor pertanian menjadi salah satu hal penti bagi negara agar mampu bertahan dari sisi ekonomi dalam menghadapi berbagai krisis dan ancaman resesi dunia. Pertanian menjadi penyumbang devisa negara sekaligus meningkatkan PDB Indonesia.
Pertanian tumbuh meyakinkan baik pada sisi produktivitas maupun ekspor. PDB Pertanian tumbuh 2,20 persen pada triwulan ke III tahun 2022. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS, angka sementara), nilai ekspor pertanian Januari-Oktober 2022 adalah sebesar Rp550,11 triliun atau naik 7,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Dalam pencapaian tersebut, sub sektor perkebunan turut andil menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar Rp520,76 triliun rupiah (94,66 persen). Peluang ekspor komoditas perkebunan semakin besar dan terus meningkat. Terbukti ekspor komoditas perkebunan yang melonjak paling besar disumbang oleh kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi.
Mentan SYL saat mengunjungi Bunex, menyempatkan waktu untuk berbincang dengan beberapa pelaku usaha perkebunan di antaranya adalah UMKM Perkebunan. Mentan berharap produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM tersebut dapat semakin berkembang, muncul terobosan inovasi baru dan melejit hingga pasar internasional.
(ZBP)