BIMATA.ID, ASTANA –Pasangan Rendang dan Bali menjadi bintang dalam Charity Bazaar ASA Kazakhstan yang diadakan oleh Persatuan Pasangan Duta Besar (The Association of Spouses of Ambassadors/ASA) pada hari Minggu, 4 Desember 2022, di aula utama Hotel Radisson Astana.
Kegiatan ini sudah dilaksanakan selama 12 tahun, meskipun sempat terhenti karena adanya pandemi Covid-19.
Dari ratusan Kedutaan Besar dan organisasi internasional hampir semua berpartisipasi memamerkan budaya dan menjual produk-produk mereka.
Semua dana yang terkumpul dalam acara ini akan digunakan untuk agenda amal bagi mereka yang membutuhkan di Kazakhstan. Warga Kazakhstan sangat antusias dengan acara ini karena mereka dapat membeli produk dari banyak negara dengan harga terjangkau.
Panitia juga menyiapkan undian bagi peserta untuk perjalanan wisata ke beberapa negara hingga mobil sebagai grand prize. KBRI Astana bekerjasama dengan Garuda Indonesia memberikan hadiah tiket pulang pergi untuk dua orang dari Jakarta ke Labuan Bajo.
Ibu Poppy Yoeska sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Astana menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menarik karena menjadi ruang kolaborasi bagi seluruh pasangan Duta Besar di Kazakhstan dan juga menjadi ajang berbagi kepada sesama.
“Acara ini penting karena menjadi momen kebersamaan antara seluruh spouse Duta Besar yang ada di Kazakhstan. Juga menjadi momen berbagi kepada yang kurang mampu. Tiket terjual lebih dari 10.000 buah”, paparnya.
Dubes Fadjroel Rachman melihat nilai strategis acara ini pada jumlah pengunjung yang hadir.
“Kekuatan acara ini adalah jumlah pengunjung yang diatas lima ribu orang. Kemudian keikutsertaan perwakilan negara asing yang ada di Kazakhstan. Oleh karena itu, KBRI Astana dan DWP berusaha menampilkan yang terbaik dari Indonesia, misalnya kita membuat tulisan yang cukup besar di booth kita bahwa Rendang adalah makanan nomor satu terenak di dunia sebagaimana survei CNN pada tahun 2017 dan Bali adalah tempat wisata tercantik di dunia berdasarkan survei Forbes tahun 2019. KBRI Astana juga membuka fasilitas tanya jawab terkait layanan visa masuk ke Indonesia”, ucapnya.
Dubes Fadjroel menjelaskan urgensi Visa Free bagi warga Kazakhstan dan Tajikistan untuk masuk Indonesia. “Kami mengusulkan kepada Pemerintah Indonesia menyediakan fasilitas Visa Free atau setidaknya Visa on Arrival (VOA) bagi warga Kazakhstan dan Tajikistan untuk masuk Indonesia. Karena fasilitas tersebut sudah kita peroleh dari pihak Kazakhstan dan Tajikistan. Di setiap acara seperti ini, kita selalu melihat antusiasme warga Kazakhstan dan Tajikistan yang ingin berkunjung ke Indonesia tapi terkendala VOA atau visa free. Sebelum pandemi sekitar 10.000 warga Kazakhstan berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali dengan fasilitas Visa Free ”, tuturnya.
RILIS/USMAN