BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian kelautan dan perikanan (KKP) menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun 2022 yang dibuktikan dengan peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang nilai sementaranya memperoleh hingga Rp1,79 trilliun.
“Kami mencoba dengan kondisi yang ada, dan melakukan yang terbaik. Tahun ini PNBP perikanan meningkat mencapai Rp1,79 trilliun.” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Mantan Wakil Menteri Pertahanan itu pun menjelaskan, perolehan PNBP sementara sebesar Rp1,79 trilliun berasal dari sumber daya alam (SDA) perikanan sebanyak Rp1,1 triliun, dan non-SDA Rp611,8 miliar, serta BLU Rp44,3 miliar. Perolehan ini bisa dibilang mencetak sejarah baru sebagai PNBP terbesar KKP sejak berdiri tahun 1999.
Sedangkan kapasitas produksi perikanan sampai triwulan III tahun 2022 mencapai 18,45 juta ton yang terdiri dari hasil tangkapan sebanyak 5,97 juta ton, hasil perikanan budidaya 5,57 ton, dan rumput laut sebanyak 6,9 juta ton.
Dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusung lima program ekonomi biru dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
“Membuat sebuah kebijakan dan menerapkannya karena menyangkut kepentingan masyarakat Indonesia yang begitu luas, tidaklah mudah. Yang kita sampaikan dan belum terimplementasi itu bagian dari sosialisasi, kita masih terus menyiapkan proses di balik itu sebagai payung hukum yang clear dan jelas. Pada intinya kami mengelola sektor kelautan dan perikanan adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Sakti.
Maka dari itu, KKP juga mengoptimalkan peran ruang laut sesuai prinsip ekonomi biru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi nasional, serta menjaga kedaulatan negara. (FIQRI)