BIMATA.ID, SOPPENG – Capaian vaksinasi terhadap hewan ternak untuk antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng masih jauh dari target yang ditentukan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel, Drh Nurlina Saking, MP mengatakan, dari 10.000
dosis vaksin target yang diberikan Kabupaten Soppeng, hingga kini baru mencapai 4.620 dosis.
“Artinya, capaian vaksin untuk Kabupaten Soppeng berada pada angka dibawah 50 persen. Sementara untuk provinsi Sulsel baru mencapai 30 persen,” kata Drh Nurlina, saat menghadiri Pertemuan Koordinasi Penanggulangan PMK di Kabupaten Soppeng, di Hark Cafe and Eater Malaka, Selasa (6/12/2022).
Kaitan dengan itu, dia meminta untuk membangun suatu langkah pengendalian secara realistic sehingga Soppeng bisa segera menyelesaikan PMK ini sebelum memasuki tahun 2023.
Kata dia, terkait tenaga kerja seharusnya terdiri dari satu dokter hewan, paramedic dua orang per-Kecamatan. Namun tenaga kesehatan hewan masih kurang di Kabupaten Soppeng sehingga dibutuhkan tambahan atau dukungan dari berbagai pihak.
“Perlu ada dukungan tambahan, sehingga penanganan PMK ini memiliki model pentahelix yang merupakan salah satu cara dalam mengatasi masalah dengan melibatkan lintas sektor, sehingga dibutuhkan keterlibatan sampai ke tingkat Desa,” terangnya.
Sekedar diketahui, kasus pertama PMK di Kabupaten Soppeng ditemui di daerah Maddumpa. Saat ditemukan kasus itu, Dinas terkait melakukan isolasi lokasi serta pengobatan pada sapi yang terjangkit.
Selama dua bulan Soppeng mengalami zero kasus. Namun di bulan Oktober melonjak tajam sampai saat ini mencapai 400 kasus. Sedangkan kasus kematian sapi akibat PMK di Soppeng tercatat baru 1 ekor anak sapi.