Pemkab Soppeng Masuk 5 Besar Pemegang Saham Bank Sulselbar
BIMATA.ID., Soppeng – Dari 33 pemegang saham di Bank Sulselbar, Kabupaten Soppeng merupakan urutan kelima terbesar pemegang saham.
Hal itu disampaikan Plt. Direktur Utama PT. Bank Sulselbar, H. Yulis Suandi saat melakukan peninjauan klaster UMKM sektor Industri Binaan PT. Bank Sulselbar Cabang Soppeng, di Kampung Sabbeta, Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng.
Pada kesempatan itu, H. Yulis merasa bangga karena Bank Sulselbar ditunjuk sebagai tuan rumah di Kabupaten Soppeng.
Ditunjuknya Bank Sulselbar sebagai tuan rumah tentu melalui berbagai pertimbangan dan alasan serta adanya dukungan dari Bupati Soppeng yang sangat luar biasa.
“Artinya saya sendiri juga tidak ragu memilih Bank Sulselbar Cabang Soppeng sebagai tuan rumah. Selain itu, saya juga ucapkan terima kasih kepada Kepala Otoritas jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), karena telah menetapkan Cabang Soppeng sebagai tuan rumah Tim percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” ucapnya.
Tentu kata H. Yulis, inilah yang menjadi harapannya agar kedepan kegiatan klaster UMKM binaan Bank Sulselbar di Kabupaten Soppeng ini bisa menjadi pilot proyek di Kabupaten/Kota.
“Apalagi kita ketahui bahwa Kabupaten Soppeng ini adalah penghasil sutera dan ecoprint yang belum ada di daerah lain,” imbuhnya.
Sementara Kepala Otoritas jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), Darwisman menyampaikan bahwa Soppeng adalah Kabupaten yang kaya raya dan miliki banyak potensi.
Salah satunya adalah kampung sutera yang memiliki kualitas yang luar biasa. Tak hanya itu, terdapat pula potensi wisata yang dapat mendorong ekosistem pariwisata di Kabupaten Soppeng dan berbagai potensi lainnya.
“Di sulsel, Alhamdulillah perkembangan perbankan mengalami pertumbuhan yang sangat positif. Semoga ini bisa membantu roda perekonomian di Kabupaten maupun Daerah. Sedangkan, aset perbankan untuk Kabupaten Soppeng sendiri juga mengalami pertumbuhan,” ucapnya.
“Ini sangat menggembirakan, sehingga kami mengapresiasi kepada masyarakat yang juga meringankan tugas OJK yang selaku pengawas otoritas perbankan. Dan ini mencerminkan stabilitas sistem keuangan kita di Sulsel dan di Soppeng ini terjaga dengan baik dari 1,87 triliun kredit yang disalurkan oleh perbankan, ternyata NPL (Non Performing Loan) nya hanya 1,02%,” tambahnya.
OJK kata dia, tentunya mengambil langkah strategis untuk mendorong perkembangan UMKM diantaranya dengan melakukan upaya untuk mempercepat akses UMKM, khususnya sektor unggulan yang juga cocok untuk Soppeng yaitu sektor pertanian, agrobisnis, perikanan, industri kreatif dan sektor ekonomi lain.
“Untuk itu, OJK, Pemprov Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Soppeng, Industri Keuangan Perbankan dan juga stakeholder lainnya, terus berupaya agar program perluasan pembiayaan khususnya melalui KUR Klaster terus diperbesar dan diperluas di daerah salah satunya apa yang kita lakukan hari ini,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Bupati Soppeng, H Andi Kaswadi Razak menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadirannya di Kampung Sabbeta yang merupakan suatu daerah yang luar biasa pada jaman orde baru.
Kata dia, Presiden Soeharto sudah dua kali datang kesini untuk langsung melihat perkembangan sutera yang ada Kabupaten Soppeng.
“Saat ini dalam satu kecamatan, semua masyarakatnya bergelut di sutera termasuk beberapa daerah penyanggah di Kabupaten Soppeng. Jadi tepatlah bagi Bank Sulselbar menjadikan satu kegiatan proyek di Kampung Sabbeta ini,” tuturnya.
Sekedar diketahui, pada kesempatan itu dilakukan penyerahan secara simbolis Nasabah KUR oleh Bupati Soppeng yang turut didampingi kepala OJK Regional 6 Sulampua kepada UMKM CV. Mano Rizqiyah yang miliki produk air minum kemasan merek “MANO”.
UMKM Rita Salon yang bergerak dalam jasa rias pengantin dan perlengkapan acara perkawinan. UMKM IKM Fitrah miliki produk keripik pisang dan keripik kentang