Bimata

Pemerintah Beri Peluang Warga Papua yang Berkompeten Menjadi Pejabat Negara

BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah mengapresiasi dan memberi kesempatan kepada orang asli Papua (OAP) yang memiliki kompetensi, untuk menjadi pejabat negara. Kriteria pejabat adalah dari kemampuan dan kecerdasannya, bukan berasal dari daerah atau sukunya.

Presiden Jokowi memiliki staf khusus bernama Staf Khusus Milenial, yang anggotanya anak-anak muda yang memiliki potensi besar dan bekerja dengan profesional. Di antaranya ada Angkie Yudistia (pengusaha wanita yang difabel), Putri Tanjung (pengusaha muda), dan yang paling mencolok adalah Gracia Billy Mambrasar. Billy, panggilan akrabnya, adalah staf Khusus Milenial yang satu-satunya putra asli Papua.

Terpilihnya Billy Mambrasar sebagai pejabat di usia muda merupakan tanda bahwa pemerintah memberi kesempatan pada warga asli Papua. Orang asli Papua juga memiliki kemampuan, oleh karena itu pemerintah memberi kesempatan pada mereka. Pemerintah sadar bahwa warga Papua adalah warga Indonesia dan berhak dipilih jadi pejabat, karena memang mampu mengemban amanah.

Pemerintah juga tidak pilih-pilih pejabat dan staff berdasarkan suku atau asal daerahnya. Tidak ada perbedaan antara orang Jawa, Sunda, atau Papua, karena sama-sana warga Indonesia. Jika memiliki skill dan kecerdasan, maka ia bisa dipilih dan dipercaya jadi staff di Istana Kepresidenan. Pemerintah mengaplikasikan Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Billy Mambrasar terpilih jadi Staf Khusus Milenial karena ia terbukti cerdas (lulusan kampus bergengsi di luar negeri) dan cakap mengelola yayasan sosial. Ia membuktikan bahwa orang Papua juga mampu berkarir dengan sukses di Jakarta dan bisa jadi pejabat negara, padahal usianya belum 40 tahun. Dengan pengalamannya di luar negeri maka ia dengan cakap bergaul dengan tamu-tamu internasional.

Pemerintahan Presiden Jokowi juga membuktikan bahwa jadi pejabat di usia muda juga diperbolehkan, asal mereka cerdas. Presiden Jokowi suka akan gaya kerja yang cepat dan cekatan, yang rata-rata dimiliki oleh anak muda. Oleh karena itu beliau memilih orang-orang yang pandai untuk jadi Staf Khusus Milenial, dan Billy Mambrasar bangga karena mewakili orang Papua di Istana Kepresidenan.

Meski sebagian orang mengenal Billy sebagai penyanyi (karena pernah mengikuti ajang pencarian bakat), tetapi lebih banyak yang mengenalnya sebagai pejabat dari Papua. Maklum, dulu masih agak jarang pejabat di pemerintahan pusat yang berasal dari Bumi Cendrawasih. Namun saat ini mulai ada warga Papua yang dipercaya oleh pemerintah untuk memegang amanah sebagai pejabat.

Salah satu pejabat asli Papua yang lebih dahulu terkenal adalah Freddy Numberi. Beliau pernah menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di masa pemerintahan (mantan) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Freddy dikenal sebagai penggagas program penenggelaman kapal pencuri ikan. Tujuannya tentu agar menjadi efek jera, karena pencuri ikan dari negara lain akan sangat kapok masuk ke wilayah perairan Indonesia.

Selain itu ada Yohana Yembise, tokoh Papua yang pernah menjabat jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (tahun 2014-2019). Wanita kelahiran Manokwari ini memecahkan rekor sebagai wanita Papua pertama yang menjadi menteri. Beliau mengkampanyekan kesetaraan gender dan perlindungan para wanita dari KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).

Masyarakat Papua amat bangga pada sosok Yohana karena ia membuktikan bahwa wanita asli Papua juga cerdas dan memiliki kemampuan yang cakap dalam menjalankan tugas-tugasnya saat jadi pejabat. Warga Papua juga bisa dipercaya jadi menteri di era reformasi. Apalagi jika ia seorang wanita, yang membuktikan bahwa kemampuannya tak kalah dari seorang pria.

Saat Presiden Jokowi menunjuk Yohana Yembise sebagai menteri maka membuktikan bahwa beliau memilih pejabat berdasarkan dari kecerdasannya, bukan dari jenis kelaminnya. Perempuan juga bisa jadi pejabat tinggi, dan memiliki kecakapan yang tinggi juga.

Pemerintah memberi kesempatan kepada banyak warga Papua untuk jadi pejabat dan memiliki posisi yang strategis. Hal ini membuktikan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi sangat cinta Papua dan percaya bahwa warga Papua juga cakap. Tidak ada lagi stigma negatif bahwa orang Papua itu terbelakang atau hanya pakai koteka ke mana-mana, karena kehidupan mereka sudah modern dan bisa kuliah tinggi, serta berkarir jadi pejabat.

Presiden Jokowi adalah presiden yang paling perhatian pada Papua. Beliau mencatat rekor sebagai kepala negara yang paling sering mengunjungi Bumi Cendrawasih. Kunjungan-kunjungannya untuk beraudensi dengan rakyat Papua, meresmikan Pekan Olahraga Nasional XX di Papua, meresmikan Jalan Trans Papua, dll. Kecintaan ini juga dibuktikan dengan memberi kepercayaan pada warga Papua untuk jadi pejabat.

Pemerintah percaya, banyak orang asli Papua untuk jadi pejabat karena mereka memiliki skill dan kemampuan yang layak.

 

(ZBP)

Exit mobile version