Bimata

Malaysia Siaga Ledakan Kasus COVID-19 dari Luar Negeri, Indonesia Patut Waspada?

BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah Malaysia bersiap mengantisipasi kemungkinan peningkatan kasus impor dan kematian COVID-19 seperti saat merebaknya varian Delta.

Melalui keterangan resminya, Dirjen Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) Noor Hisham Bin Abdullah menyebut, Malaysia saat ini tengah menghadapi risiko masuknya kasus COVID-19 dari luar negeri, KKM terus meningkatkan kesiapsiagaan dan respons untuk menghadapi kemungkinan itu.

Pemerintah setempat mengimbau individu yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis vaksin penguat agar penduduk Malaysia mendapatkan perlindungan optimal dari COVID-19.

Selain itu meminta masyarakat untuk menerapkan pendekatan “temukan, lacak, isolasi dan pemberian dukungan” otomatis dan melaporkannya lewat aplikasi MySejahtera.

Kemenkes Malaysia juga meminta warga menerapkan pola hidup sehat dan aman guna menghindari tertular COVID-19 dan penyakit menular lainnya, selain juga menyarankan penggunaan masker terutama di tempat ramai seperti pertemuan besar.

Pemerintah Malaysia, ujar dia, memastikan fasilitas layanan kesehatan beroperasi baik secara luring maupun daring. Selain juga menjaga ketersediaan obat antivirus Paxlovid (nirmatrelvir/ritonavir) untuk pasien yang menerima perawatan di fasilitas kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan data yang menemukan bahwa secara keseluruhan tren pandemi telah terkendali di sebagian besar negara di dunia. Mereka juga yakin bahwa saat ini situasinya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Namun, dalam konferensi pers terbaru, WHO juga menyatakan keprihatinannya atas perkembangan terkini yang dilaporkan peningkatan kasus di China secara tiba-tiba.

Malaysia telah mengumumkan memasuki fase transisi menjadi endemik mulai 1 April 2022 sementara negara tersebut masih dikukuhkan sebagai daerah infeksi lokal.

Perbatasan negara telah dibuka untuk turis dari luar negeri serta kegiatan industri pariwisata dan sektor ekonomi lainnya telah ditingkatkan, sehingga antisipasi masuknya kasus impor menjadi perhatian.

Data KKM menunjukkan angka penambahan harian infeksi COVID-19 di Malaysia pada Senin (26/12) mencapai 473 dan 7 lainnya merupakan kasus impor.

Sementara, di Indonesia, kasus COVID-19 memang mengalami penambahan 468 kasus baru pada 26 Desember lalu.

Exit mobile version