BeritaUmum

Fahri Hamzah Bongkar 5 Borok dari Manuver Politik Anies Baswedan dan Surya Paloh

BIMATA.ID, Jakarta- Salah satu pengamat sekaligus pelaku politik tanah air Fahri Hamzah secara terang-terangan mengulas sisi lemah bongkar 5 borok dari manuver politik Anies Baswedan dan Surya Paloh.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, akhir-akhir ini dalam beberapa kesempatan mengeluarkan pernyataan politik yang terbilang keras terkait manuver politik Anies Baswedan dan Surya Paloh.

Sejak Surya Paloh secara resmi mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon calon presiden dari Partai NasDem, tensi politik di tanah air meningkat tajam.

Manuver Surya Paloh mengaitkan pencalonan Anies Baswedan sebagai calon calon presiden dari Partai NasDem tak pelak memantik beragam tanggapan dari berbagai pemangku kepentingan bangsa.

Menariknya, salah satu tim pendukung Anies Baswedan saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta 5 tahun silam, Fahri Hamzah terbilang cukup rajin memberi respon.

Berikut beberapa tanggapan dan komentar Fahri Hamzah tentang manuver politik Anies Baswedan dan Surya Paloh yang cukup menohok, yang berhasil dirangkum Rajawalinews.id.

1. Perjudian

Menurut Fahri Hamzah, pencalonan Anies Baswedan sebagai calon calon presiden dari Partai NasDem adalah sebuah bentuk perjudian dari Partai NasDem.

“Karena Nasdem belum tentu mendapat popularitas. Dia selama ini berkampanye untuk melawan. Tiba-tiba sekarang bersama pertarungan, itu perjudian,” kata Fahri.

“Bagaimana kalau efeknya semua massa dia yang tadi menganggap bahwa sudah benar mereka bersama pemerintah, begitu melihat Nasdem bersama oposisi tiba-tiba kabur. Bagaimana kalau itu terjadi,” sambungnya.

2. Partai NasDem dan Partai Demokrat tidak jelas

Menurut petinggi Partai Gelora Fahri Hamzah, dinamika yang terjadi di antara Partai Demokrat dan Partai NasDem soal isu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendampingi Anies Baswedan tidak jelas.

Menurutnya, hiruk pikuk di antara kedua partai telah terjadi tetapi jadwal Pemilu yang masih lama dan capres cawapres potensial sudah mulai bermunculan.

Lewat akun Twitternya @Fahrihamzah, Fahri awalnya menyebut Demokrat dan NasDem tidak jelas.

“Kita akan mengalami hiruk-pikuk ribut antar calon karena jadwal pemilu baru mulai bulan September, sementara calonnya sudah gentayangan di mana-mana,” ucap Fahri Hamzah, Jumat (18/11/2022).

3. Koalisi Perubahan Tak Punya Ide Hanya Nunggu Bandar

Sebelumnya, Fahri Hamzah menyindir Koalisi Perubahan tidak punya ide. Fahri Hamzah mengatakan hal itu memunculkan dugaan Koalisi Perubahan hanya menunggu bandar.

“Nggak ada idenya (Koalisi Perubahan),” kata Fahri Hamzah ketika ditanya tanggapannya soal sindiran Demokrat.

“Kalau ada idenya paparkan, kalau tidak ini dituduh hanya nunggu bandar,” sambung Fahri Hamzah.

4. Coctail Effect(Nasdem Ingin Naik Kelas Atas)

Dalam webminar daring bertajuk ‘Siapa Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024’ tersebut Fahri Hamzah menyebutkan keputusan KPU perihal Capres-Cawapres baru dapat ditentukan pada September 2023.

“Dalam 11 bulan ini tidak ada jadwalnya. Apapula makna deklarasi, makna nama Anies. Itu yang membuat di tengah jalan banyak persoalan. Tidak akan tuntas kecuali dijadwalkan UU. Kecuali deklarasi Presiden ditetapkan bisa dilaksanakan setahun sebelumnya. Tapi ada debat publik,” tutur Fahri Hamzah.

Karena tidak ada debat capres dengan kandidat capres lainnya, Fahri Hamzah menilai deklarasi dini Anies Baswedan untuk mendapatkan cottail effect (efek ekor jas) bagi Nasdem.

“Tidak ada otoritas untuk melaksanakan debat Capres. Jadi 11 bulan ini saling tunggu. Nasdem akan mendapatkan cottail effect, sedang cari cara supaya ke partai kelas atas. Anies Baswedan juga memerlukan kendaraan parpol efektif, agar ada mediumnya,” ujar Fahri, Rabu 15 November 2022.

5. Pencalonan Anies Baswedan Tidak Rasional

Mengenai pencalonan Anies, Fahri juga menambahkan semakin tidak rasional dasar pemilihnya tentu tidak baik. Sehingga Anies kata Fahri Hamzah harus membaca itu.

Karena itu kata Fahri Hamzah, tidak harus menerima dukungan dari pendukung irasional jika itu berefek pemburukan dari tensi rakyat di tingkat bawah.

“Jangan kita bangga kalau orang mau mati buat kita, mau irasional buat kita jangan mau,” kata Fahri.

Menurut Fahri Hamzah, semua kandidat capres yang ada saat ini kadar menikmati irasionalitasnya masih tinggi.

Seperti diketahui, Partai Nasdem saat ini telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.

Apalagi sekarang mantan orang nomor satu di DKI Jakarta itu pun sudah gencar melakukan safari politiknya ke beberapa daerah yang ada di Indonesia.

 

(zbp)

Tags

Related Articles

Bimata
Close