BIMATA.ID. JAKARTA Deddy Corbuzier baru saja mengumumkan bahwa dirinya resmi menyandang pangkat Letnan Kolonel tituler Angkatan Darat. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Jumat, 9 Desember 2022.
Di kesempatan yang sama Deddy Corbuzier menjelaskan, pangkat Letnan Kolonel tituler Angkatan Darat itu juga sudah disahkan oleh Panglima TNI, Jenderal Andhika Perkasa dan KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman, dan menurut Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1959 tentang Pangkat- Pangkat Militer Khusus, Tituler dan Kehormatan.
Pangkat Letnan Kolonel Tituler atau pangkat Tituler diberikan kepada orang-orang bukan militer sukarela atau militer-wajib yang memangku jabatan militer dapat diberikan pangkat militer tituler.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1948 Letnan Kolonel tituler ini diberikan kepada Ketua Mahkamah Tentara.
Pangkat militer tituler ini diberikan sebagai penghargaan kepada warga-warga non militer atas jasa-jasa atau bantuan-bantuan yang ia sumbangkan, sehingga membawa kemajuan atau memberikan keuntungan bagi angkatan perang keseluruhan.
Pemberian pangkat militer tituler ini tidak membawa akibat pemberian suatu tunjangan atau penghasilan.
Deddy membagikan momen pemberian pangkat di Instagramnya.”Kebanggaan yang luar biasa, Penerimaan Pangkat Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat oleh Menhan @prabowo Yang disahkan oleh Panglima TNI @jenderaltniandikaperkasa
Dan KASAD @dudung_abdurachman,” tulis Deddy Corbuzier di Instagramnya.
“Terimakasih untuk keluarga besar TNI dan KEMENHAN atas penghargaan dan kepercayaan tertinggi ini untuk saya.
Ini juga artinya mengawali perjalanan baru bagi saya tuk mengemban tugas dan tanggung jawab pada NKRI secara bersih dan tidak memihak kecuali pada Pancasila.
Mudah mudahan dengan hadirnya saya di keluarga besar TNI bisa lebih memberikan warna baru dan gagasan gagasan tuk Rakyat, Bangsa dan Negara. Juga sebagai Duta Komcad mampu membawa rakyat bersama membela bangsa.
“Pangkat Tituler sebelumnya pernah diberikan untuk Almarhum Idris Sardi pada tahun 1996,” imbuhnya.
(Wahyu Widodo)