BIMATA.ID, JAKARTA Tercatat sebanyak 12 kasus COVID-19 varian XBB ada di Indonesia. Hal ini disinyalir terkait dengan kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Dalam kurun satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus COVID-19 di 30 provinsi di Indonesia. Pada level nasional, selama empat hari terakhir juga terjadi peningkatan kasus sekitar 4.700-4.900 kasus.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril mengatakan kita belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19, mengingat mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.
”Varian XBB lebih cepat menular, kita harus waspada dan selalu proteksi diri,” ujar dr. Syahril, selasa (8/11)
Masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker baik di dalam maupun diluar ruangan, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan tes apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19. Selain itu juga menyegerakan vaksinasi booster COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.
”Disiplin memakai masker, tujuan kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga orang lain di sekitar kita. Segera juga lakukan booster, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” terang Jubir Syahril.
Masyarakat juga diminta untuk memanfaatkan akses telemedisin Isolasi Mandiri (Isoman) Kementerian Kesehatan. Melalui layanan ini masyarakat yang positif COVID-19 mendapatkan layanan konsultasi gratis dan layanan obat gratis .
”Tentunya selama melakukan tes di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan,” jelas dr. Syahril.
Upaya-upaya pencegahan di hulu juga tetap ditegakkan, sebagai antisipasi lonjakan kasus. Mulai dari kesiapsiagaan Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hingga peningkatan upaya tracing dan testing.
(Wahyu Widodo)