BeritaInternasionalNasional

Prabowo Ditunjuk Jokowi Temui Menhan China, Pengamat: Presiden Selanjutnya Harus Paham Geopolitik

BIMATA.ID, JAKARTA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto ditugaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui Menteri Pertahanan China Wei Feng He. Kunjungan ini dianggap strategis karena menyangkut peran Indonesia dalam perdamaian dunia.

Apalagi, kunjungan ini dilakukan Prabowo setelah sebelumnya mengunjungi Pentagon, AS pada Oktober 2022. Prabowo ditugaskan Jokowi pergi ke kedua negara tersebut di tengah dinamika politik global kian memanas.

Dengan begitu, Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (Spin), Igor Dirgantara menilai Prabowo merupakan tokoh yang mencerminkan postur politik luar negeri Indonesia saat ini. Hal itu karena diplomasi pertahanan yang dilakukannya.

“Di antara beberapa tokoh yang berpotensi maju dalam Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024, Prabowo merupakan figur yang bisa mencerminkan postur ‘maskulinitas’ (lebih aktif dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4) dalam polugri ke depan,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/11/2022).

Tak cuma itu, Igor menilai sejak pertama kali menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo telah 20 kali melakukan kunjungan luar negeri.

“Bahkan, selama 18 bulan pertama sebagai Menteri Pertahanan RI, Prabowo melakukan 20 kunjungan luar negeri ke 14 negara untuk merumuskan rencana hankam (pertahanan dan keamanan) untuk 25 tahun (ke depan),” ucap dia.

Igor menjelaskan demikian lantaran postur polugri saat ini lebih bersifat ‘feminin’ atau mengedepankan diplomasi ekonomi, melalui pendekatan dengan negara-negara tetangga secara lunak dan orientasi bantuan luar negeri, demi kelancaran pembangunan infrastruktur dalam negeri.

Meskipun demikian, Igor menilai, Prabowo berupaya memengaruhi posisi polugri dalam situasi kawasan, yang didesak agar Indonesia berpihak dalam isu Ukraina-Rusia, AS-China. Dampaknya pun terlihat pada kerja sama pemulihan ekonomi pascapandemi.

Prabowo diunggulkan lantaran memiliki beberapa kelebihan di bidang polugri daripada kandidat-kandidat lainnya. Misalnya, jaringan formal maupun nonformal serta nasional dan internasional.

Di sisi lain, Igor berpendapat, Prabowo juga memiliki kecakapan dalam meningkatkan kemampuan pertahanan nasional. Ini ditandai dengan upaya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) meraih apresiasi publik.

“Kementerian Pertahanan di periode kedua Jokowi pun dianggap lebih serius dari periode sebelumnya, yang dibuktikan dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap bidang hankam yang mendapat dinilai memuaskan,” tuturnya.

Igor menambahkan, keseriusan Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu memodernisasi alutsista berbuah manis. Berdasarkan data Global Firepower Index, kekuatan militer Indonesia di masa Prabowo berada di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia pada 2022 dan nomor satu terkuat di ASEAN.

(ZM)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close