BIMATA.ID, JABAR – Prajurit TNI Angkatan Udara (AU) seorang penerjun payung jatuh dari ketinggian 1.600 kaki. Kejadian itu terjadi karena parasut tak mengembang di udara.
Saat parasut tak mengembang hingga jatuhnya penerjun payung ini dari ketinggian terekam kamera amatir. Videonya viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Bandung, Jawa Barat.
“Betul, ada kejadian bahwa salah satu siswa kita, dalam rangka mengikuti kegiatan latihan materinya Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat), itu ada insiden,” kata Kepala Penerangan Kopasgat Kolonel Gunawan saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (9/11/2022).
“1.600 feet,” imbuh Gunawan saat ditanya soal ketinggian pesawat saat prajurit melakukan terjun payung.
Gunawan menjelaskan proses latihan sudah melalui tahapan teknis yang sesuai dengan aturan. Proses tersebut dari pemeriksaan kelayakan parasut, tata cara melipat parasut, hingga menggunakannya di udara.
“Artinya semua itu kan tidak ada unsur kesengajaan ya, karena semua sudah melalui suatu teknisi yang berkenaan dengan penggunaan payung ya,” jelas Gunawan.
“Semuanya sudah melalui suatu tahapan mempelajari, melipat payung, dan lain-lain, tentu kan melalui satu pengawasan pelatih yang ahlinya berkaitan dengan kelayakan dari payung itu,” tambah Gunawan.
Kabarnya, satu tali pada parasut penerjun payung itu putus. Hal ini membuat parasut tidak mengembang sempurna.
“Ada tali kur payung yang terputus pada saat loncat, sehingga payung tidak bisa mengembang sempurna, seperti itu,” terang Gunawan.
Gunawan menjelaskan segala peralatan terjun payung yang digunakan siswa pendidikan Kopasgat telah dicek kelayakannya. Namun ada faktor tertentu yang membuat terjadinya insiden ini.
“Semua sudah dites dan dinyatakan layak, bisa digunakan. Namanya juga insiden, di atas kan dengan kecepatan angin, beban tubuh siswanya sendiri. Tentunya kan ada entakan ya, sehingga entakan itu kan kita tidak bisa memprediksi,” ucap Gunawan.
(ZM)