BIMATA.ID, Banjarmasin – Kepala Seksi SAR, Badan SAR Nasional Banjarmasin, Amri Zuna Kurniawan mengatakan, menghentikan upaya pencarian korban tanah longsor di kawasan penambangan emas di Gunung Kura-Kura, Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru.
“Berdasarkan hasil evaluasi hingga hari ke-7 oleh tim SAR gabungan diputuskan bahwa pelaksanaan operasi SAR dihentikan dan dilanjutkan dengan pemantauan lokasi longsor dari Posko,” katanya, Senin (03/10/2022).
Pihaknya juga menjelaskan ada beberapa pertimbangan dihentikannya proses pencarian korban longsor di antaranya kondisi cuaca di lokasi longsor tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian akibat curah hujan tinggi sehingga lokasi kejadian labil dan rawan longsor susulan.
“Lokasi longsor cukup luas dan tidak adanya lokasi titik pasti dapat dipetakan dari 2 korban yang belum ditemukan sehingga menyulitkan tim SAR dalam melakukan pencarian dengan cara manual,” ucapnya.
Di sisi lain, penggunaan alat berat ekscavator sudah tidak efektif lagi dikarenakan medan curam dan tanah yang labil serta rawan terjadi longsor susulan.
“Pelaksanaan operasi SAR sudah dilakukan secara maksimal oleh seluruh unsur tim SAR gabungan berjumlah 80 orang,” jelasnya.
Berdasarkan informasi data Badan SAR Nasional Banjarmasin, hingga hari terakhir pencarian masih ada dua korban belum ditemukan dan dinyatakan hilang bernama Ravi, 28, warga Kabupaten Tapin dan Parin, 25, warga Hulu Sungai Selatan.(oz)