BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono berharap pemerintah untuk lebih bekerja keras menjaga stabilitas harga pangan nasional. Tujuannya agar daya beli masyarakat terus stabil serta memerhatikan nasib para pedagang pasar.
“Ini lantaran saat ini para pedagang harus mengeluarkan biaya operasional yang lebih besar akibat kenaikan inflasi. Kami meminta pemerintah untuk segera turun tangan menekan inflasi yang diprediksi akan terus meroket, imbas dari kebijakan pemerintah menaikan harga BBM beberapa waktu lalu,” Kata Sudaryono, Selasa (04/10/2022)
Sudaryono juga menuturkan, bila hal tersebut tak segera dicarikan jalan keluar maka akan memberatkan masyarakat, terutama kelas menengah bawah. Kata dia, kelompok masyarakat ini akan lebih mudah masuk ke jurang kemiskinan.
“Masyarakat bawah memang sangat rentan. Termasuk pedagang pasar juga yang paling terdampak atas kenaikan inflasi ini,” ujarnya.
Lebih jauh Sudaryono menuturkan, kenaikan inflasi ini membuat daya beli masyarakat anjlok. Anjloknya daya beli ini karena hampir semua kebutuhan pokok naik tajam. Bahkan harga bahan pokok itu naik sejak awal isu kenaikan BBM itu muncul ke permukaan.
“Bayangin semua harga sudah naik sejak awal isu BBM naik. Telur saja harganya tembus di angka Rp30 ribuan lebih. Nah kalau ini tidak segera dicarikan solusi maka rakyat akan semakin menderita,” katanya.
Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera memerintahkan jajarannya menyelesaikan permasalahan ini. Dia yakin apabila hal itu dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka akan ditemukan jalan keluar nya.
“Saya memohon Pak Presiden Jokowi segera perintahkan jajarannya. Karena saat ini teman-teman saya yang ada di pasar sudah banyak mengeluhkan hal ini,” ujarnya.
(ZBP)
