BeritaEkonomiEnergiNasionalUmum

Wamenkeu: Seharusnya Harga BBM Sudah Naik Sejak Awal 2022

BIMATA.ID, Jakarta- Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menjelaskan bahwa harga Pertalite dan Solar di Indonesia seharusnya sudah dinaikkan sejak awal 2022. Hal tersebut seiring dengan tren lonjakan harga minyak dunia pada pertengahan 2021.

Namun pemerintah kemudian memutuskan menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Solar pada 3 September 2022. Apa alasan pemerintah?

Dirinya menyebutkan hal ini karena cara pemerintah Indonesia dalam mengatur energi berbeda dengan negara-negara lain. Sejumlah komoditas yang sangat dasar (basic) harganya diatur pemerintah, sementara untuk beberapa komoditas yang lebih advance, harganya diserahkan kepada pasar.

“Ini saya bilang bahwa kalau di-pass through secara langsung, harusnya harga Pertalite itu sudah naik dari awal 2022. Kalau kita pass through dengan benar, Solar itu harusnya udah naik dari sejak awal 2022, sejak pemulihan terjadi di akhir 2021,” kata Suahasil dalam Kuliah Umum Pengantar Ekonomi 1 FEB Universitas Indonesia dengan topik “Alokasi Subsidi dan Kompensasi untuk Kesejahteraan Masyarakat” pada Senin, 12 September 2022.

Kemudian Ia memaparkan, harga minyak mentah jenis Brent pada pertengahan 2021 melonjak. Per Februari 2022, harganya mencapai US$ 100 – 125 per barel. Namun begitu, pemerintah memutuskan untuk tidak membebankan kenaikan harga itu masyarakat.

Dia menuturkan, harga Pertalite sebelum mengalami penyesuaian pada 3 September lalu masih di Rp 7.650 per liter dengan harga keekonomiannya Rp 13.150 per liter. Artinya ada selisih Rp 5.500 per liter.

Berikutnya, harga Solar masih di Rp 5.150 per liter sementara harga keekonomian Rp 14.750 per liter. Berarti ada gap sebesar Rp 9.600 per liter atau 65 persen dari harga pasar.

Begitu juga dengan harga Pertamax (RON 92) yang harga jual eceran Rp 12.500 per liter. Angka itu 19 persen lebih rendah dari harga keekonomian.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close