BeritaRehatSains & Tek

Twitter Tentukan Batas Penggunaan Fitur Edit Tweet

BIMATA.ID, Jakarta- Twitter mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan fitur Edit Tweet yang sangat ditunggu-tunggu, yang memungkinkan pengguna mengedit tweet setelah dipublikasikan, baru-baru ini.

Namun, raksasa media sosial itu akan membiarkan pengguna mengedit tweet mereka hanya hingga 30 menit sejak diterbitkan.

Perusahaan mulai menguji tombol Edit Tweet pada September ini dan sebuah laporan baru oleh TechCrunch dikutip dari Gizchina, Jumat (9/9/2022) menunjukkan bahwa Twitter akan membiarkan pengguna mengedit tweet mereka hanya lima kali dalam waktu 30 menit.

Batasan ini dianggap cukup untuk menambahkan tag yang terlewat, mengoreksi kesalahan ketik, atau mengunggah file media.

Namun, batasan ini bisa jadi merupakan upaya Twitter untuk membatasi pengguna yang menyalahgunakan fitur tersebut.

Dengan kata lain, perusahaan jejaring sosial Amerika tersebut ingin menghentikan pengguna untuk sepenuhnya mengubah konten tweet setelah memosting.

Twitter telah mengonfirmasi ke TechCrunch bahwa saat ini sedang mengamati perilaku pengguna.

Jadi, ada kemungkinan perusahaan media sosial akan mengubah jumlah pengeditan yang tersedia untuk pengguna dalam jangka waktu 30 menit.

Selanjutnya, Twitter akan terlebih dahulu meluncurkan fitur Edit Tweet ke pelanggan Twitter Blue.

Namun, semua pengguna berbayar kemungkinan besar tidak akan mendapatkan fitur tersebut pada awalnya.

Menurut Twitter, pelanggan di Selandia Baru akan mendapatkan yang pertama. Nantinya, fitur Edit Tweet akan diluncurkan ke pengguna berbayar di Australia. Kanada, dan AS.

Sementara itu, Twitter akan mengawasi pola penggunaan di antara pengguna yang berbasis di Selandia Baru.

Data ini akan membantu Twitter menentukan batas edit akhir dalam slot waktu 30 menit. Perusahaan ini memiliki reputasi untuk menawarkan fitur-fitur baru dari waktu ke waktu.

Misalnya, Twitter memperkenalkan Podcast sebagai bagian dari bagian Spaces bulan lalu. Tidak jelas kapan fitur tersebut dapat diluncurkan untuk pengguna Twitter di India dan beberapa wilayah lainnya.

Namun demikian, perusahaan kemungkinan akan mengonfirmasi ketersediaan globalnya dalam beberapa hari mendatang.

Beberapa ahli merasa fitur Edit Tweet akan membantu mereka yang menyebarkan penipuan kripto dan misinformasi politik.

Namun, contoh tersebut lebih mungkin terjadi jika banyak orang mulai menggunakan alat tombol edit.

Jadi, masih terlalu dini untuk memutuskan apakah fitur Edit Tweet akan menjadi alat berbahaya atau berguna.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close