BIMATA.ID, Jakarta- Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkapkan, perbuatan hacker Bjorka yang mempreteli satu per satu borok pemerintah sebagai bagian dari keinginan rakyat.
“Jadi memang ini era ketika oposisi diam, oposisi digital hidup, si Bjorka ini mewakili keinginan rakyat,” Jelas Rocky.
“Untuk membersihkan politik, jadi bagus aja kan, dan Bjorka mengingatkan juga mengucapkan selamat ulang tahun buat pak Johny Plate (Menkominfo)” Sambung Rocky Gerung.
Menurutnya, akibat ulah Bjorka membuat istana, Kemenkominfo, Pertamina, dan BIN merasa tak tenang.
“Di atas langit-langit plafon kantornya ada orang yang ngintip, dari atas lobang kecil, lalu mereka tunggu-tunggu apa yang terjadi di bawah,” sindir Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai, fenomena Bjorka ini sebagai bagian dari behind the scene (off scene).
“Orang yang ngintip dari belakang layar, dan nggak ketahuan sehingga yang dimainkan di depan layar itu bisa diacak-acak oleh yang di belakang,” kata Rocky Gerung.
Menurutnya, kemunculan Bjorka ini harus diterima sebagai bagian dari kehidupan demokrasi digital sudah terjadi.
“Kalau kalah dalam persaingan akal pikiran untuk mengulik data ya udah nyerah aja sebetulnya, Kemenkominfo minta maaf sajalah,” ucapnyadi Channel YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 11 September 2022.
Rocky mengatakan, Kemenkominfo harus mengakui bahwa pihaknya menyembunyikan data dan beberapa diantaranya dibocorkan.
“Demikian juga istana, ya bilang aja, pak Jokowi saat itu lagi kebelet ke belakang, sekaligus aja lewat pintu belakang balik ke Bogor,” ujarRocky.
Sebagai informasi, Hacker Bjorka baru-baru ini membuat heboh jagat maya karena ‘menelanjangi’ data pribadi para pejabat hingga kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Terkait dengan itu, ia juga menyentil janji Presiden Jokowi.
Bjorka menagih janji Presiden Jokowi yang akan menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu, salah satunya kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
“Janji Jokowi untuk menuntaskan kasus kematian Munir kembali ditagih,” tulis Bjorka di laman telegra.ph yang diunggah di akun Twitter-nya @bjorkanism pada Minggu 11 September 2022.
Dikarenakan hingga saat ini tak ada kejelasan soal kasus pembunuhan Munir, Bjorka sempat menyinggung kontrak Jokowi sebelum jadi presiden akan mengusut tuntas.
“Karena sejak kontrak dibuat, kasus Munir masih dalam penanganan. Kasus kematian Munir bahkan terancam kadaluarsa.
(ZBP)