BIMATA.ID, Kota Dumai – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Herman Mahmud mengatakan, ratusan nelayan di Kota Dumai, Riau, mengeluh tidak bisa melaut karena kekurangan stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mereka pun merugi karena tidak bisa menafkahi keluarga secara ekonomi.
“Untuk membantu nelayan, maka surat permohonan penambahan kuota BBM bersubsidi melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBBUN) Koperasi Kerapu Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai sudah dilayangkan ke Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Cq Direktur Kepelabuhan Perikanan,” katanya, (22/09/2022).
Pihaknya sebut, Keluhan itu disampaikan ratusan nelayan saat dirinya telah berkunjung pada Senin, 20 September 2022, ke SPBBUN di Pangkalan Sesai Dumai, yang dikelola oleh Koperasi Kerapu.
“Permohonan segera disampaikan sebab jika nelayan tidak melaut mencari ikan ekonomi mereka akan terpuruk,” ucapnya.
Sementara, SPBBUN hanya mendapatkan kuota BBM sebesar 35 ribu liter. Artinya, masih ada kekurangan kuota sekitar 18.350 liter lagi.
SPBBUN ini juga melayani nelayan dari Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Sebanyak 82 nelayan Kecamatan Rupat ini yang menggantungkan BBM sebesar 31.850 liter di SPBBUN Kerapu Dumai.
Selain letak SPBBUN tersebut berdekatan dengan domisili para nelayan Rupat, SPBBUN ini satu-satunya yang beroperasi di wilayah tersebut. Dari akumulasi, total nelayan yang dilayani SPBBUN ini adalah 178 orang dengan total kebutuhan BBM sebanyak 85.200 liter per bulan.
“Dengan adanya penambahan BBM, kita berhadap para nelayan Kota Dumai dapat kembali menangkap ikan untuk meningkatkan perekonomian nelayan mereka,” ucapnya.(oz)