Bimata

Pasca Ledakan di Sukoharjo Polisi Periksa Tujuh Orang Saksi

BIMATA.ID, Jawa Tengah – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi megatakan, periksa tujuh saksi terkait ledakan paket berisi bahan petasan di Aspol Arumbara, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (25/6). Adapun saksi-saksi yang diperiksa di antaranya adalah pengirim paket, penerima paket dan anggota sat intelkam Polresta Surakarta.

“Dari pengirim yaitu sebuah CV di Indramayu telah melakukan pengiriman paket tersebut, dari pihak penerima juga pernah memesan paket sebanyak dua kali, sedangkan dari anggota Sat Intelkam Polresta Surakarta membenarkan telah melakukan operasi pengamanan barang bukti,” katanya, Senin (26/09/2022).

Saat ini kepolisian masih belum bisa memastikan unsur kelalaian anggota yang berujung pada ledakan paket petasan di kawasan Asrama Brimob Grogol Indah, Sukoharjo, Minggu (25/9) petang. Terkait kondisi korban masih dalam perawatan medis RS dr Moewardi.

“Luka bakar korban 37 persen dan sudah dalam penanganan dokter serta belum bisa dimintai keterangan. Sehingga belum bisa dipastikan terkait unsur kelalaiannya, apakah anggota salah prosedur dan sebagainya setelah anggota dilakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan masih sakit,” ujarnya.

Ledakan tersebut dipastikan tidak terkait aksi terorisme. Sampel barang bukti sudah diamankan dan sisanya dilakukan disposal atau dimusnahkan. “Dipastikan bukan bom dan tidak terkait terorisme,” ungkapnya.

Paket bahan petasan yang mengakibatkan Bripka Dirgantara terluka itu sudah diurai oleh tim Jibom. Kemudian barang bukti sumbu petasan itu diwadahkan dalam enam kantong plastik klip.

“Paket yang diamankan anggota kemudian diurai tim Jibom. Kemudian kita dapati ada uceng, sumbu petasan. Ini adalah BB petasan yang kita sisihkan ada enam kantong. Dua kantong sisihkan untuk barang bukti, yang empat kita disposal tadi malam,” jelasnya.

Dia menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir karena peristiwa ledakan tersebut tidak berkaitan dengan aksi terorisme. Barang yang meledak adalah paket yang diamankan sejak tahun 2021 dan belum diketahui kenapa bisa dibawa oleh Bripka Dirgantara.

“Saya harapkan tidak usah resah, memang benar ledakan itu bukan bom dan teror. Situasi TKP saat ini sudah normal kembali, proses identifikasi inafis maupun labfor sudah selesai dan tidak ada kejadian yang menonjol di wilayah Sukoharjo,” pungkasnya.

Exit mobile version