BIMATA.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal kemungkinan tokoh dari luar Jawa terpilih sebagai Presiden RI.
Menurut Luhut, orang-orang dari luar Jawa harus sadar diri jika berpikiran untuk maju sebagai presiden dalam waktu dekat.
“Apa harus jadi presiden aja kau bisa mengabdi? Harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa,” ujar Luhut saat berbincang dengan pengamat politik Rocky Gerung, dikutip dari akun youtube RGTV Channel, Rabu (21/9).
“Ini bicara antropologi. Kalau Anda bukan orang Jawa dan pemilihan langsung [terjadi] hari ini–saya enggak tahu 25 tahun lagi–udah lupain deh. Enggak usah kita memaksakan diri kita, sakit hati,” lanjutnya.
Rocky kemudian mengamini pernyataan Luhut bahwa itulah fakta antropologi yang ada di Indonesia. Dia juga menilai keadaan tersebut menjadi salah satu aspek yang membatalkan ambisi orang luar Jawa menjadi presiden.
Luhut menimpali dengan mengatakan dirinya termasuk orang yang nyaris tak mungkin jadi Presiden karena keadaan tersebut. Menko Marves itu pun hanya dapat menerima situasi sehingga memilih menjauh dari keriuhan bursa calon presiden.
“Antropologi kita basisnya adalah ethnicity, dan faktualitas itu yang kadangkala membatalkan ambisi orang menjadi presiden,” kata Rocky Gerung yang sebelumnya juga dikenal sebagai akademisi filsafat tersebut.
“Ya termasuk saya. Saya double minoritas. Sudah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang sudah cukup itu, kita harus tahu,” timpal Luhut.
Dalam Pembahasan, Luhut bersama Rocky Gerung membahas berbagai isu dalam obrolan tersebut, termasuk kondisi politik Indonesia menjelang Pemilu 2024.
(ZM)