Bimata

Komisi IX Minta Pemerintah Update Data Orang Miskin Baru untuk Bansos

BIMATA.ID, Jakarta- Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah, meminta pemerintah segera mendata masyarakat miskin baru agar bisa terdata sebagai penerima bantuan sosial (bansos) BBM. Menurutnya, data terbaru itu diperlukan agar bansos BBM tidak salah sasaran.

“Bantalan sosial melalui berbagai program bantuan kepada masyarakat harus segera didistribusikan karena kenaikan BBM juga akan berdampak terhadap kenaikan berbagai komoditas kebutuhan lainnya,” ujar Charles dalam keterangan tertulis, Kamis (08/09/2022).

Charles mengatakan, kelompok masyarakat yang ia dorong untuk masuk data penerima BBM adalah kelas menengah paling bawah.

Menurut Charles, mereka yang kini masuk di garis kemiskinan tersebut di antaranya adalah buruh, pekerja informal perkotaan, petani, nelayan, hingga sopir ojek online (ojol) dan sopir taksi.

“Jumlah mereka cukup besar. Bukan kelompok desil 1 dan 2, tapi desil 3-5,” ujarnya.

Sebagai informasi, desil merupakan kategori rumah tangga menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diukur berdasarkan penghasilan masyarakat.

Desil 1 dan 2 merupakan kelompok masyarakat miskin absolut yang biasanya berada di perdesaan dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Sementara itu, desil 3 adalah kelompok rumah tangga hampir miskin, desil 4 rentan miskin, dan desil 5 ke atas adalah kelompok masyarakat mampu hingga sangat mampu.

“Ojek online awalnya masuknya 4-6, sekarang berat dan bisa jadi masuk desil 3-4. Sopir taksi juga berat karena saat pandemik tidak dapat pemasukan. Kenaikan BBM juga menambah beban,” kata Charles.

“Kelompok desil 4-6 ini tidak terdaftar sebagai orang miskin. Mereka gak dapat BLT, padahal sekarang berat hidupnya,” ujarnya.

 

(ZBP)

Exit mobile version