BIMATA.ID, Jatim – Gubernur Provinsi Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke Pasar Ikan Lamongan untuk menyalurkan zakat produktif kepada para pelaku usaha ultra mikro, Selasa, 20 September 2022.
Sebelumnya, penyaluran zakat produktif itu juga gencar dilakukan oleh Khofifah dengan menyisir sejumlah daerah di Provinsi Jatim, seperti penjual ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger, Jember.
“Zakat produktif yang kita bagikan hari ini dari CSR BUMN dan BUMD,” katanya, seusai membagikan zakat produktif secara langsung ke lapak para penjual ikan di Pasar Ikan Lamongan, Jatim.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) ini menambahkan, zakat produktif senilai Rp 500 ribu tersebut disalurkan sebagai bantalan ekonomi bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang memiliki usaha ultra mikro.
“Nanti juga akan berseiring dengan bantuan sosial untuk nelayan yang bentuknya top up dari kartu yang dari Kementerian KKP,” lanjut Khofifah.
Khofifah menerangkan, selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah menggelontorkan beragam bantuan untuk perlindungan sosial masyarakat dalam rangka pengendalian inflasi dan dampak kenaikan harga BBM.
Adapun bantuan perlindungan itu meliputi bantuan sosial untuk nelayan, untuk penyandang disabilitas, serta 100 persen bebas pajak bagi pengemudi angkutan umum dan ojek online (ojol).
“Total bantuan perlindungan sosial bagi masyarakat ini sebesar Rp 257 miliar. Itulah kenapa saya kemudian turun sambil memastikan, bahwa program sudah bisa berjalan dan sudah sampai ke penerima yang eligible,” terang politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Sementara untuk bantuan nelayan, Khofifah mengemukakan, pihaknya masih akan melakukan verifikasi ulang. Sebab, ada nelayan yang sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
“Nah yang belum itulah yang akan kita sisir untuk mendapatkan support dari Pemprov, dan tentunya disokong oleh program lain dari Pemkab (Pemerintah Kabupaten). Kita juga punya top up token satu setengah tahun kepada 3200 lebih yang menerima sambungan listrik, tapi masih menunggu P-APBD,” ujarnya.
[MBN]