BIMATA.ID, JAKARTA – Tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri mengalami penurunan yang cukup signifkan. Dalam hasil survei Charta Politika, kepercayaan publik terhadap Polri jatuh ke urutan dua terbawah. Posisi Polri hanya kedelapan, sedikit lebih baik dari DPR yang berada pada urutan paling buncit.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya atau Toto menjelaskan, Polri hanya meraup 55 % kepercayaan publik. Padahal dalam beberapa survei sebelumnya posisi Polri teguh di urutan papan atas.
“Saat ini Polri ada di posisi hampir paling bawah, dia hanya menang dari lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),” kata Toto dalam rilis hasil survei Charta Politika secara daring.
Toto menduga penurunan tingkat kepercayaan terhadap Polri ini dipengaruhi pembunuhan Brigadir J yang diduga didalangi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, dan kini Ferdy Sambo dikenai sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH)
“Saya menduga, tentu saja kita tahu ada sebuah situasi yang extraordinary terjadi pada Polri yang melibatkan eks Kadiv Propamnya,” katanya.
Perolehan tertinggi tingkat kepercayaan publik berurutan ditempati oleh TNI dengan perolehan 85 %, Presiden 73 %, Mahkamah Konstitusi 69 %, dan Kejaksaan Agung 67 %. DPR sendiri yang berada di urutan terbawah hanya meraup kepercayaan sama dengan Polri, yakni 55 % saja.
Survei Charta Politika dilakukan pada tanggal 6 – 13 September 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1.220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,82 % pada tingkat kepercayaan 95 %.
(ZM)