BIMATA.ID, JAKARTA – Emiten semen pelat merah, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, mengalami kendala operasional akibat harga batu bara dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melonjak.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian, melaporkan inflasi yang tinggi saat ini juga menekan kinerja perseroan. Selain itu, imbas melonjaknya harga BBM berpotensi membebani ongkos angkutan.
“Kita antisipasi salah satunya dengan peningkatan harga secara hati-hati agar market share kita tidak turun terlalu jauh, karena kita harus menjaga posisi pasar terutama main brand,” ujar Hosny dalam acara Public Expose Live 2022, Jumat (16/9).
Strategi kedua yang dijalankan, lanjut Hosny, yaitu efisiensi biaya dengan menurunkan produksi clinker factor. Emiten dengan kode saham SMGR ini mencatatkan produksi clinker factor turun 1 % menjadi 69 % di semester 1 2022.
“Strategi ketiga, dengan optimalisasi konsolidasi karbon, sehingga kita memitigasi ongkos angkutan dengan pemanfaatan jaringan ekosistem distribusi. Hampir di seluruh lokasi pasti ada truk yang mengangkut barang kita, baik kosong maupun isi,” katanya.
Hosny mengamati, nilai tambah ekonomi sangat tinggi apabila perseroan memanfaatkan ekosistem distribusi tersebut. Jalur distribusi diperkuat oleh 306 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam, serta 70.000 toko ritel di Indonesia.
“Dari sisi balance sheet, kita meningkatkan komposisi fixed rate 25 % sejak bulan Juni 2022. Kita berencana menerbitkan obligasi untuk meningkatkan komposisi fixed rate ke level 50 % sehingga kita mitigasi dampak kenaikan suku bunga terhadap (biaya keuangan) finance cost,” tandasnya.
Direktur Bisnis dan Operasional SIG Aulia Mulki Oemar menambahkan, kenaikan tarif batu bara mengerek harga produk yang meningkat dua kali lipat. Ditambah dengan kenaikan harga solar subsidi, ia memperkirakan harga produk SMGR akan semakin melonjak.
“Kita sudah melakukan adjustment kenaikan harga 2 kali di bulan April dan Juni 2022. Dengan adanya kenaikan harga solar subsidi, kami melakukan adjustment kenaikan harga dalam waktu dekat,” imbuh Aulia.
(ZM)