BIMATA.ID, Jakarta- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Fahira Idris menilai keputusan pemerintah menaikkan harga BBM saat ini tidak tepat.
Menurutnya, saat ini rakyat sedang tertatih-tatih mengumpulkan tenaga untuk bangkit setelah dihantam pandemi selama 2 tahun.
“Menaikkan harga BBM bukan hanya menambah beban hidup, tetapi meningkatkan tensi rakyat terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Harusnya situasi-situasi seperti ini dihindari oleh pemerintah,” kata Fahira Idris pada (05/09/2022) dikutip dari akun Instagram @dpdri.
Menurutnya, pemerintah seharusnya fokus untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang mempermudah masyarakat untuk bangkit, supaya ekonomi nasional tumbuh.
Dirinya juga mengungkapkan, idealnya, fokus pemerintah saat ini bukanlah menaikkan harga BBM, tetapi secepatnya merampungkan aturan teknis ketentuan kelompok masyarakat yang berhak menggunakan jenis BBM tertentu (JBT), solar dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite.
Selama ini, penyaluran BBM bersubsidi dinilai belum tepat sasaran karena aturan teknis, terutama Pertalite, belum ada.
Fahira menilai, kenaikan BBM ini bisa menjadi solusi bagi pemerintah, tetapi menjadi persoalan baru bagi masyarakat.
Presiden Jokowi juga menjelaskan, menaikan harga BBM merupakan pilihan terakhir di tengah anggaran subsidi dan kompensasi yang terus meningkat.
(ZBP)