BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membeberkan penyebab Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sulit untuk menembus pasar ekspor.
Menurutnya, persoalan yang dihadapi ada empat hal pokok.
“Kendala utamanya UMKM kita yang didominasi skala usaha mikro, akses pembiayaan rendah, kurangnya penerapan teknologi inovasi, dan tingginya biaya logistik,” kata Teten, Rabu (10/08/2022).
Teten menyebut pemerintah tidak diam dan memberikan berbagai macam kemudahan untuk mendukung upaya ekspor produk UMKM.
Kemudahan yang diberikan pemerintah berupaya akses standarisasi serta sertifikasi produk UMKM.
“Menaikkan porsi kredit perbankan untuk sektor UMKM menjadi 30 pada tahun 2024 yang saat ini baru mencapai 20 persen,” ungkapnya.
Pemerintah juga mendorong kemudahan fasilitas kemitraan UMKM dengan usaha besar.
“Dengan begitu kita menyiapkan UMKM sebagai bagian industri yang sustain,” imbuh mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.
Teten memberikan apresiasi kepada Provinsi Sumatera Barat yang mampu menaikkan nilai ekpor tahun 2020 sekitar 14,39 persen.
Kenaikan tersebut menjadi peluang UMKM terutama bagi komoditi pertanian dan perkebunan seperti biji pala, minyak sawit dan olahan kelapa.
(ZBP)