Pemerintah Berencana Menaikan Harga BBM Bersubsidi
BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, dalam waktu dekat ini pemerintah berencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar di tengah kemampuan fiskal negara yang makin sempit pada paruh kedua tahun ini.
“Kebijakan penyesuaian harga itu bakal diambil berbarengan dengan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM yang diharapkan selesai pada bulan ini, Ya dalam bulan ini lah, dalam waktu dekat harus bisa kita lakukan,” katanya, Selasa (16/08/2022).
Pihaknya Menyatakan, Keputusan itu menyusul sikap badan anggaran (Banggar) DPR yang tidak memberi izin penambahan kuota dua jenis BBM subsidi tersebut hingga akhir tahun ini.
“Harga minyak mentah dunia saat ini masih bertengger tinggi di posisi US$105 per barel, Kalau memang nggak ada alokasinya (tambahan) itu yang kita harus sesuaikan, kalau tidak naik bagaimana,” ucapnya.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) melaporkan realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sudah mencapai 16,8 juta kiloliter dari kuota yang ditetapkan tahun ini sebesar 23,05 juta kiloliter.
“Hingga Juli 2022 sudah tersalurkan 16,8 juta kiloliter dari kuota 23,05 juta kiloliter,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat dihubungi, Kamis (11/8/2022). Irto mengatakan, ketahanan stok Pertalite berada di level 18,3 hari.
Menurunnya, ketersediaan bahan bakar murah itu masih relatif aman.
“Stok pertalite berada di level 18,3 hari dan terus berproduksi,” jelasnya.(oz)