BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar), Nurul Arifin menuturkan, politik dinasti bukan sebuah masalah. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan memunculkan politisi yang berkualitas.
Bahkan, Nurul mencontohkan Partai Liberal-Demokrat (LDP) di Jepang yang terkenal dengan politik dinastinya.
“Kita lihat satu contoh partai politik di Jepang, LDP. Itu semuanya adalah anaknya si ini atau kakeknya adalah tokoh politik yang punya kharisma. Jadi, dinasti politik tidak menjadi sesuatu yang haram,” tuturnya, saat pemaparan acara Persiapan Partai Politik Menjelang Pemilu 2024: Tantangan dan Peluang, Kamis (25/08/2022).
Sebagai gambaran, LDP merupakan partai politik (parpol) yang secara turun temurun dikuasai oleh keluarga dari para politisi ternama di Jepang. Pasca Shinzo Abe dan Yoshihide Suga, LDP terus memimpin pemerintahan Jepang melalui Perdana Menteri, Fumio Kishida.
Berkaca dari hal tersebut, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini menyampaikan, selama orang-orang dari dinasti politik mempunyai komitmen, kapasitas, dan kapabilitas tidak menjadi persoalan.
“Tetapi kalau memang hanya istilahnya dikasih suaranya sama orang tuanya, itu yang saya tidak setuju. Karena memang itu juga jadi defisit. Ketika misalnya dapat suaranya gampang, kemudian dia tidak bisa menjalankan pekerjaannya, karena dengan mudahnya dapat suara tersebut,” pungkas Nurul.
Nurul mengemukakan, berkualitas atau tidaknya politisi tergantung dari individunya, bukan label dinasti yang melekat. Bahkan, menyampaikan orang yang dinilai di luar dinasti politik pun belum tentu mumpuni.
“Event yang sekarang misalnya dipilih karena suara terbanyak, karena usahanya, kemudian dia memperoleh suara itu pun Anda bisa melihat tidak semuanya selalu hadir di parlemen,” ucap legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Barat (Jabar) I ini.
[MBN]