BeritaNasionalOpiniPolitik

Menurut Pengamat Wacana Empat Poros di Pilpres 2024 Sulit Terwujud

BIMATA.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi, Jajat Nurjaman menilai, munculnya wacana empat poros dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 merupakan sesuatu yang wajar. Mengingat, belum semua partai politik (parpol) menyatakan diri untuk membentuk koalisi.

Akan tetapi, menurut Jajat, kalau melihat popularitas dan elektabilitas kandidat bakal calon presiden (Capres) berdasarkan hasil survei beberapa lembaga masih didominasi oleh tiga nama, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Sehingga, kemungkinan terjadinya empat poros sangat sulit.

“Pertarungan Pilpres ini ditentukan oleh sosok figur yang akan langsung berhadapan dengan pemilih, meskipun koalisi parpolnya cukup. Jika tidak memiliki figur kandidat Capres yang kuat, maka reaslistisnya akan sulit bersaing,” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (03/08/2022).

“Meskipun pada Pilpres 2004 lalu kita pernah menghadapi Capres dengan 5 kandidat, tentunya situasi politik saat ini tidak bisa lagi dibandingkan dengan sebelumnya. Apalagi, pada era dengan keterbukaan informasi seperti sekarang ini,” lanjut Jajat.

Dirinya menyampaikan, setiap parpol menginginkan kandidat Capres yang diusung adalah kader terbaiknya. Namun, hal itu juga harus diimbingi dengan kekuatan parpol yang ingin mengusung kader sendiri.

Jika melihat peta persaingan Pilpres 2024, maka kandidat yang ingin maju harus mampu bersaing dengan tiga tokoh penguasa top survei Capres tersebut.

“Keinginan untuk membuat poros Pilpres dan menawarkan Capres alternatif tentu saja harapannya adalah, agar masyarakat mempunyai lebih banyak referensi dalam menentukan pilihan Capres-nya,” ucap pengamat politik muda ini.

“Tapi, saya kira dalam politik tentu saja akan memperhitungkan dampak secara untung dan ruginya seperti apa. Mengingat persaingannya sangatlah ketat, kecuali memang sudah ada skenario politik lain yang bertujuan hanya untuk memecah suara dengan target tertentu,” pungkasnya.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close