Kemenkes Menyatakan Siapkan 10 Ribu Dosis Vaksin Cacar Monyet untuk Warga Risiko Tinggi
BIMATA.ID, Jakarta — Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu menuturkan pemerintah sudah berkoordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) soal pengadaan vaksin cacar monyet dan akan alokasi 10 ribu dosis vaksin cacar monyet akan diprioritaskan untuk penyintas, kontak erat pasien, dan warga yang memiliki risiko tinggi terpapar virus tersebut.
“Sesuai dengan WHO vaksin itu hanya untuk yang beresiko tinggi dan kontak erat dengan orang yang positif cacar monyet, itu saja yang diprioritaskan. Jadi tidak semua masyarakat,” katanya, Rabu (24/08/2022).
Pihaknya juga mengatakan, sampai saat ini WHO belum mengeluarkan rekomendasi vaksinasi massal seperti vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, ada beberapa negara yang sudah melakukan vaksinasi massal cacar monyet kepada warganya.
“Kita sejak ada diumumkan sebagai public health emergency of international concern (PHEIC), Pak Menteri sudah langsung menginstruksikan Ke Dirjen Farmalkes supaya segera koordinasi dengan WHO,” ucapnya.
Sementara Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, mengatakan pasien cacar monyet pertama di Indonesia itu berjenis kelamin laki-laki berusia 27 tahun di DKI Jakarta. Gejala yang dialami pasien yaitu ruam atau cacar di tangan, kaki, dan sekitar alat kelamin.
Maxi menyatakan pasien saat ini dalam kondisi baik. Lesi di bagian wajah sudah mengering saat ini pasien masih menjalani isolasi mandiri dengan pemantauan dinas kesehatan setempat.
“Pasiennya sampai dengan kemarin sore dalam keadaan sehat, lesi di wajah sudah mengering, tinggal yang di tangan dan telapak kaki yang belum mengering,” katanya.(oz)