BeritaBisnisEkbisEkonomiEnergiNasional

Harga Semakin Melambung, Pemerintah Diminta Segera Resmikan BLU Batu Bara

BIMATA.ID, Jakarta-  Sekretaris Jendral Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo) Muhammad Arif meminta Pemerintah segera meresmikan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) batu bara. Tujuannya, untuk menjamin pasokan domestik di tengah situasi harga batu bara yang sedang melambung.

Dirinya menegaskan, disparitas harga yang terjadi belakangan ini menyebabkan pasokan batu bara PT PLN (Persero) tersendat. Sebab, sebagian besar penambang batu bara lebih memilih ekspor.

“Kami mendukung pemerintah untuk segera meresmikan BLU batu bara agar jadi solusi disparitas harga,” kata Arif dalam keterangan tertulis, Jumat (05/08/2022).

Sebagai gambaran, harga batu bara di pasar Ice Newcastle pada Selasa (02/08/2022) bertengger di USD 388 per ton. Sedangkan harga batu bara untuk kelistrikan dipatok sebesar USD 70 per ton.

“Tingginya harga batu bara dunia tentu membuat penambang lebih memilih ekspor. Sehingga dibutuhkan mekanisme yang bisa menjembatani agar tidak terjadi disparitas,”ucapnya.

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Study Marwan Batubara menjelaskan, melalui mekanisme BLU batu bara, nantinya PLN tetap akan membayar pada dasar indeks harga USD 70 per ton. Kemudian selisih dengan harga pasar akan dibayarkan melalui skema gotong royong dalam BLU.

“Pemasok batu bara PLN akan menagihkan pembayaran dalam dua invoice, yaitu sebesar perhitungan atas USD 70 per ton ditagihkan ke PLN, selebihnya selisih ditagihkan ke BLU,” pungkasnya.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close