BIMATA.ID, Jakarta- Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan belajar dari pandemi COVID-19, Indonesia lebih memperkuat riset dan inovasi untuk kedaulatan pangan, energi dan kesehatan.
“Pandemi COVID-19 memberikan pelajaran berharga agar kita lebih fokus pada riset berbasis bahan alam lokal kekayaan Indonesia, khususnya produk pangan dan energi termasuk kesehatan,” kata Handoko, Senin (8/8/2022).
Oleh karenanya, salah satu prioritas utama BRIN adalah melakukan riset dan menghasilkan teknologi dan inovasi untuk mendorong Indonesia mencapai kedaulatan pangan dan energi.
Riset dan inovasi tersebut meliputi topik antara lain peningkatan produktivitas pangan, pengembangan varietas unggul, peningkatan nilai tambah produk pangan, serta pencarian dan pemanfaatan bahan lokal alam Indonesia untuk kepentingan kesehatan dan pembuatan obat-obatan.
“Kedaulatan pangan termasuk kesehatan merupakan tujuan utama BRIN,” ujarnya.
Di sisi lain, Handoko mengatakan kedaulatan energi termasuk salah satu fokus utama BRIN untuk jangka pendek sampai 2024.
Selain untuk eksplorasi sumber energi dan pemanfaatannya untuk kedaulatan energi, riset terkait energi sangat penting terutama untuk mendukung upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dalam rangka mengendalikan perubahan iklim.
Ia mengatakan aspek energi sangat luas mulai dari energi konvensional, contohnya terkait bahan bakar minyak (BBM), sehingga BRIN berupaya melakukan riset dan menghasilkan teknologi dan inovasi untuk dapat mengurangi pemakaian BBM.
Pengurangan penggunaan BBM dilakukan dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti minyak sawit atau sumber-sumber hayati lain untuk menghasilkan bahan bakar nabati pengganti BBM.
“Kita masuk ke realisasi misalnya campuran B.40 untuk solusi jangka pendek karena belum bisa ke listrik dan bagaimana mengurangi BBM memanfaatkan sumber energi terbarukan misalnya minyak sawit dan sebagainya, karena kita kaya dengan sumber-sumber hayati,” tuturnya.