BPIP Minta Stop Politik Identitas Pada Pemilu 2024
BIMATA.ID, Jakarta – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo meminta kepada seluruh calon peserta pemilu 2024 untuk tidak menggunakan politik identitas karena dapat berpotensi mengancam kehancuran Indonesia jika terus masuk dalam politik identitas.
“Politik identitas ini kan membuat masyarakat reaktif, miskin gagasan, dan potensi konflik terus terjadi. Sehingga energi masyarakat habis dan masalah seperti krisis pangan dan energi. Ini dapat membuat bangsa ini hancur dan berantakan,” katanya, Senin (22/08/2022).
Pakar komunikasi politik itu juga menyerukan kepada partai politik (parpol) untuk berhenti memainkan politik identitas.
“Akhiri sekarang, menggunakan politik rasional, adu gagasan, program, konsep, sehingga masyarakat memiliki kecerdasan dalam memilih calon pemimpinnya, yang berkualitas dan tidak menjual label SARA,” ucapnya.
Ia menyebut, parpol memiliki kewajiban menghadirkan calon-calon pemimpin yang berkualitas dan memiliki agenda kerja yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Parpol dan calon-calonnya harus punya tanggung jawab etis, tidak manipulasi agama, suku bangsa dan etnis,” jelasnya.
Benny pun menyerukan sebuah gagasan agar politik identitas dapat dihapuskan di Indonesia.
“Peserta parpol dan calon pemimpin (baik parlemen ataupun eksekutif) harus berani memutuskan dan tidak lagi menggunakan politik identitas. Yang tetap memakai harus digugurkan oleh KPU dan Bawaslu. Tegakkan hukum, tegakkan aturan main dalam berpolitik di Indonesia,” tungkasnya.(oz)