BIMATA.ID, NTB – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Ma’ruf Amin, meminta kepolisian tidak represif dalam menangani kasus pelecehan agama. Korps Bhayangkara ini diharap melakukan pendekatan persuasif saat menindak kasus tersebut.
“Yang diutamakan tetap pendekatan persuasif melalui bimbingan,” ungkapnya, usai meninjau Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Jumat (01/07/2022).
Di sisi lain, Ma’ruf berharap, polisi terus melakukan penegakan hukum dalam berbagai kasus pelecehan agama yang muncul beberapa waktu belakangan ini. Proses law enforcement itu dilakukan melakukan proses pengadilan.
“Ada proses di pengadilan apakah dia sudah melanggar itu, kalau misalnya terkait pelecehan agama,” tandas Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Mantan Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama (NU) ini, juga mengucapkan selamat atas Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76 . Kepolisian diminta terus melakukan perbaikan dan penertiban para personelnya.
“Hal ini melalui pendidikan dan pelatihan yang mereka lakukan,” kata Wapres Ma’ruf.
[MBN]