BIMATA.ID, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meminta semua rumah sakit (RS) menyiapkan 10-30 persen dari kapasitas tempat tidur untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 setelah kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah lokasi isolasi terpusat (isoter), alat kesehatan dan obat-obatan terkait hal tersebut.
“Kemenkes juga telah menginstruksikan seluruh RS untuk menyiapkan 10 hingga 30 persen dari kapasitas tempat tidurnya sebagai langkah antisipasi,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro pada, Jumat (15/07/2022).
“Lalu juga menyiapkan jumlah tempat isoter, begitu pun dengan jumlah alat kesehatan, SDM, obat-obatan dan APD,” sambungnya.
Reisa menjelaskan, kepulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci dijadwalkan pada 15-30 Juli 2022 untuk gelombang pertama. Kemudian, kepulangan jemaah haji gelombang kedua dijadwalkan pada 30 Juli hingga 13 Agustus 2022.
Berdasarkan jadwal tersebut sistem skrining kesehatan berlapis sejak kedatangan jemaah hingga kembali ke rumah masing-masing telah disiapkan.
“Skrining yang dimaksudkan adalah pengecekan suhu tubuh melalui thermoscanner dan thermogun, pengecekan tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi,” ujar Reisa.
“Jika didapati jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen,” pungkasnya.
Jika hasilnya positif akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan. Sementara itu yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke RS rujukan Covid-19.
(ZBP)