BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pemerintah butuh dana sekitar Rp 50 miliar guna merevitalisasi sejumlah anjungan daerah yang dilaporkan rusak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Revitalisasi anjungan daerah ini sepaket dengan revitalisasi menyeluruh TMII yang ditargetkan pemerintah rampung sekitar akhir Juli 2022 atau sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
“Lebih kurang Rp 45 sampai 50 miliar untuk (revitalisasi anjungan) seluruh provinsi. Biayanya (masing-masing) bervariasi mulai Rp 100 juta sampai Rp 2 miliar,” kata Tito ditemui di kawasan TMII, Minggu (17/07/2022).
“Ada 19 anjungan yang rusaknya ringan sehingga perlu perbaikan sedikit saja. Ada yang rusak sedang, ada yang rusak berat seperti anjungan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah,” sambungnya.
Di sisi lain, masih ada beberapa provinsi yang belum memiliki anjungan daerah di TMII, semisal Kalimantan Utara. Pengadaan anjungan untuk provinsi anyar ini juga disebut bakal masuk dalam rencana revitalisasi sebelum KTT G20. Revitalisasi TMII ini dilakukan dengan memakai APBN.
Namun, guna mempercepat revitalisasi anjungan daerah yang notabene urusan pemerintah daerah, Tito meminta agar para gubernur juga turun tangan.
“Ini bisa pakai dana dari pemerintah daerah. Selain APBD, bisa dari CSR (corporate social responsibility) dari perusahaan yang ada di daerah masing-masing,” ucap eks. Kapolri tersebut.
Menurutnya, pemerintah daerah dapat berkontribusi atas revitalisasi TMII, wabilkhusus anjungan daerah, dengan syarat yakni melakukannya sesuai konsep pemerintah pusat. Ia mengeklaim, hal ini disambut positif para gubernur.
“Sudah kami bikin video, kirim ke masing-masing gubernur, dan mereka antusias,” pungkas Tito.
(ZBP)