BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI), Firli Bahuri, membahas tentang pencegahan korupsi di sektor energi terbarukan dalam Anti-Corruption Working Group (ACWG) G20 di Bali.
Isu tersebut dinilai penting dibahas untuk kelangsungan hidup generasi mendatang.
“Energi yang saat ini digunakan yaitu energi fosil yang semakin menipis persediaannya, banyak kerusakan alam, baik hutan, sungai, dan udara rusak. Sedangkan bumi ini hanya satu untuk generasi mendatang,” ujarnya, melalui keterangan tertulis, Kamis (07/07/2022).
Firli menilai, negara-negara peserta G20 harus mulai mencari sumber energi lain untuk mencegah kerusakan hutan. KPK RI khawatir, generasi penerus tidak akan melihat keindahan bumi yang sama dengan saat ini jika terus memakai energi konvensional.
Di sisi lain, dirinya meminta penegak hukum membantu negaranya mencegah korupsi di sektor energi terbarukan.
“Ini yang digagas Indonesia, bagaimana kita bisa mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengganti dengan energi baru dan terbarukan,” jelas Firli.
KPK RI mendorong kerja sama negara peserta G20 mencari energi pengganti fosil. Lembaga Antikorupsi ini menilai, seluruh pihak harus gotong royong mencari solusi mencegah kerusakan bumi.
Penegak hukum diminta menjadi garda terdepan mencegah korupsi di sektor energi terbarukan. Penegak hukum pun harus bisa mencegah, bukan cuma menindak.
“Satu penghematan, kedua penyelamatan, ketiga menjaga keberlangsungan generasi penghuni dunia di masa depan,” tuturnya.
[MBN]