BeritaNasional

Ketangguhan Ekonomi Desa Sebagai Penopang Ekonomi Nasional

BIMATA.ID, Jakarta- Pandemi Covid-19 harus jadi sebuah momentum untuk memperkuat dan memperbaiki transformasi perekonomian di desa. Pasalnya dalam situasi pandemi, perekonomian desa telah menunjukkan ketangguhannya sebagai penyangga (buffer) ekonomi nasional dari goncangan krisis akibat pandemi.

Hal demikian disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat menjadi pembicara kunci di Inaugurasi Deepening Desa Briliant 2022 yang bertema “Optimalisasi Pengelolaan dan Pengembangan Desa Berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s) di Universitas Airlangga, Kamis (14/7/2022).

“Ekonomi Desa tumbuh secara berkelanjutan hingga mengemuka justru pada saat krisis ekonomi modern menimpa bangsa, seperti teruji daat krisis moneter pada tahun 1997-1999, juga baru saja saat kontraksi ekonomi sebagai dampak langsung pandemi Covid-19 pada tahun 2020-2021,” tegas Doktor Honoris Causa dari UNY yang akrab disapa Gus Halim ini.

Dalam paparannya, Gus Halim menyebutkan situasi pandemi tidak menghalangi geliat ekonomi Desa yang berbasiskan pada sektor pertanian untuk terus berjuang melawan arus ekonomi yang tidak seimbang di era pandemi. Sektor pertanian nilai tambahnya tetap tumbuh 1,77 persen, pada saat ekonomi nasional terkontraksi minus 2,07 persen pada tahun 2020.

“Tahun 2021, ekonomi pertanian meningkat menjadi 1,84 persen, saat ekonomi nasional mulai tumbuh menjadi 3,69 persen. Pada triwulan pertama tahun 2022 saja, ekonomi pertanian tetap tumbuh 1,16 persen,” imbuhnya.

Dari segi ketimpangan pendapatan, Desa terbukti lebih tangguh dari kota. Pemanfaatan dana desa melalui program-program jaring pengaman sosial terbukti efektif mengurangi  ketimpangan  pembangunan (Indeks  Gini) di desa.

“Sepanjang tahun 2019-2021, Indeks Gini perdesaan berturut-turut 0,315; 0,319, lalu turun hingga masa sebelum pandemi menjadi 0,314. Padahal, di perkotaan Indeks Gini masih bertengger di 0,391; naik 0,399, dan hanya turun sedikit penjadi 0,398 tahun lalu”, ujar Gus Halim.

Oleh karena itu, Gus Halim optimis melalui program Deepening Desa Briliant 2022 ini akan melahirkan berbagai inovasi yang akan memperkuat ekonomi desa. Disamping itu, Program Desa Brilian ini menurutnya adalah langkah strategis menghasilkan role model dalam pengembangan desa dengan mengoptimalkan potensi desa yang berbasis SDGs Desa.

“Desa-desa yang tergabung dalam program “Desa Brilian” diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Program Deepening Desa Brillian ini merupakan program inkubasi desa yang digagas oleh Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank yang memiliki fokus kepada segmen usaha mikro kecil dan menengah bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kerjasama untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).

Turut hadir dalam acara itu Rektor Universitas Airlangga Muhammad Nasih, Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlela dan Kepala Badan Pengembangan Informasi Ivanovich Agusta serta Wakil Gubernur Jatim Emir Dardak yang hadir secara virtual.

Tags

Related Articles

Bimata
Close