BIMATA.ID, Jakarta- Dinamika politik pemilu dan pilpres 2024 sudah semakin terlihat dengan terbentuknya pengelompokan koalisi diantara partai politik, meskipun belum semua partai sepakat membentuk koalisi tapi melihat penjajakan diantara para elit parpol ini, meskipun belum secara resmi di umumkan sudah menampakan arah koalisi pilpres 2024 akan segera terbentuk. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.
“Tidak hanya penjajakan, para elit parpol juga mulai terlihat aktif memanaskan suhu politik dengan mulai saling lempar sindiran di media, hal ini menandakan bahwa proses demokrasi kita sudah semakin membaik dan berani lebih terbuka, selain itu ini juga memberikan ruang lebih kepada masyarakat untuk dapat menilai kemana arah dukungannya kelak, karena sifat para elit parpol ini secara tidak langsung akan sangat mempengaruhi arah dukungan masyarakat nantinya”, tegas Jajat.
Jajat menambahkan, apapun peran yang sedang ditampilkan oleh para elit partai ini sebaiknya tidak mengesampingkan posisi politiknya saat ini, baik itu yang berada di dalam pemerintahan maupun yang bertugas di parlemen.
Pasalnya, tugas yang kini diembannya akan memberikan dampak besar terhadap penilaian masyarakat kedepannya, jika terus disibukan dengan saling sindir di media dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerjanya saat ini dan tentunya hal ini sangat tidak diharapkan.
“Adalah wajar jika para elit parpol mulai memfokuskan kekuataannya untuk Pilpres 2024, apalagi dengan tidak adanya capres incumbent menjadikan ajang ini lebih menarik, namun saya kira apa yang terjadi saat ini bisa menjadi tolak ukur bagi masyarakat dalam menentukan pilihannya kelak, karena sebagus apapun capres yang didukungnya pada akhirnya harus mampu mengakomodir kepentingan para elit parpol, untuk itu ini adalah momen tepat bagi masyarakat untuk menilai bagaimana latar belakang parpol yang mengusung capresnya tersebut”, tutup Jajat.
(ZBP)