BeritaNasionalPolitik

Djarot Harap Nomor Urut Parpol Tidak Diubah

BIMATA.ID, Jatim – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Djarot Saiful Hidayat menyatakan, nomor urut partai politik (parpol) tidak perlu diubah menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengharapkan, pengundian dan penetapan nomor urut parpol tidak lagi dilakukan menjelang Pemilu 2024. Pada Pemilu 2019, partai berlambang Kepala Banteng ini bernomor urut 3.

“Jadi ke depan, sistem Pemilu kita perlu kita pikir ulang, supaya tidak mengarah ke liberal individual. Oleh karena itu, pada 2024 ini, nomor partai politik itu seharusnya tetap, tetap terus,” tutur Djarot, usai menghadiri Sarasehan Kebangsaan di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur (Jatim), Selasa (19/07/2022).

Lebih lanjut, Djarot mengeklaim, dengan tidak adanya pengundian dan penetapan nomor urut parpol jelang Pemilu 2024, maka akan memberikan kepastian bagi parpol yang telah memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

“Dengan demikian, maka ada kepasitan bagi partai politik, terutama yang memenuhi parliamentary threeshold. Makanya tadi kami sampaikan, nomor partai politik seharusnya tetap,” pungkasnya.

Djarot juga mengusulkan, agar kembali diterapkannya sistem proporsional tertutup. Alasannya, untuk pembangunan sistem politik ke depan dan dalam rangka konsolidasi demokrasi 2024-2029.

Melalui sistem proporsional tertutup, sambung mantan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta ini, maka yang melakukan kampanye adalah parpol.

“Partai politik memiliki tanggung jawab besar untuk membangun kader-kadernya,” lanjut legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) III ini.

Djarot juga berdalih, bahwa sistem proporsional tertutup mampu menghindarkan konflik internal parpol dan adanya predator politik dalam satu partai, serta mengurangi dampak politik uang.

“Ini menghindari juga konflik internal, terjadinya predator-predator politik dalam satu partai. Kemudian, termasuk juga mengurangi dampak politik uang,” ucapnya.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close